Senin 29 May 2023 20:52 WIB

Ada Penerbangan Langsung Doha-Yogyakarta, Pariwisata Indonesia Siap?

Hingga kini lama tinggal wisatawan di DIY belum menyentuh dua hari.

Red: Lida Puspaningtyas
Pesawat kargo Boeing 777 Freighter Qatar Airways yang membawa logistik World Superbike (WSBK) mendarat di Bandara Internasional Lombok, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/11/2021). Pesawat berbadan lebar dengan nomor penerbangan QR8872 tersebut membawa semua logistik berupa mesin, sparepart motor dan perangkat lainnya yang akan dipakai pada ajang balap WSBK di Sirkuit Mandalika 19-21 November 2021 mendatang.
Foto: ANTARA/Ahmad Subaidi
Pesawat kargo Boeing 777 Freighter Qatar Airways yang membawa logistik World Superbike (WSBK) mendarat di Bandara Internasional Lombok, Praya, Lombok Tengah, NTB, Selasa (9/11/2021). Pesawat berbadan lebar dengan nomor penerbangan QR8872 tersebut membawa semua logistik berupa mesin, sparepart motor dan perangkat lainnya yang akan dipakai pada ajang balap WSBK di Sirkuit Mandalika 19-21 November 2021 mendatang.

ISEN.ID, YOGYAKARTA -- Penerbangan langsung dari Doha, Qatar menuju Bandara Yogyakarta International Airport (YIA) di Kulon Progo, Yogyakarta disambut antusias. Namun demikian, Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) menekankan pentingnya pengembangan pariwisata terintragsi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dalam menyambut rencana penerbangan internasional tersebut.

"Perlu dibangun bagaimana produk pariwisata di empat kabupaten/kota segera bisa terkoordinasi, terintegrasi, dan terorkestrasi dengan baik sehingga memberikan layanan yang lebih baik dan maksimal," kata Ketua DPD GIPI DIY Bobby Ardiyanto di Yogyakarta, Senin (29/5/2023).

Menurut Bobby, mayoritas pengembangan pariwisata masih berlangsung secara parsial atau sendiri-sendiri di masing-masing kabupaten. Ini membuat lama tinggal atau length of stay wisatawan yang datang ke DIY hingga kini sulit meningkat.

Dijelaskannya, keragaman potensi pariwisata di Kabupaten Bantul, Kulon Progo, Sleman, Gunungkidul, dan Kota Yogyakarta harus saling melengkapi. Bukan malah saling menduplikasi, apalagi bersaing satu sama lain.

"Sehingga yang ada di Yogyakarta ini saling melengkapi, bukan saling bersaing. Ini yang perlu ditanamkan di empat kabupaten/satu kota sehingga ini akan kembali mendorong pertumbuhan kunjungan di DIY," katanya.

Menurut dia, hingga kini lama tinggal wisatawan di DIY belum menyentuh dua hari atau rata-rata 1,5 sampai 1,7 hari. Bobby meyakini dengan pengembangan pariwisata secara terintegrasi dengan pangsa pasar yang berbeda maka lama tinggal wisatawan bisa sampai tiga bahkan empat hari.

"Mensinergikan seluruh potensi yang ada sehingga menikmati Yogyakarta tidak cukup satu hari. Bisa sampai tiga atau empat hari," kata dia.

Sementara itu, kata dia, Kabupaten Kulon Progo perlu menyiapkan produk pariwisata secara ekstra khususnya bagi wisatawan mancanegara yang akan transit di YIA.

"Harus siap menerima wisatawan yang mereka transit di YIA sehingga mereka bisa menikmati pemandangan sambil menunggu penerbangan berikutnya," kata dia.

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyebut bakal ada penerbangan dari Dubai dan Qatar langsung ke Bandara Internasional Yogyakarta. Sandiaga saat berkunjung di Kulon Progo, Ahad (28/5/2023) mengatakan maskapai penerbangan Dubai dan Qatar berencana membuka penerbangan ke Jakarta dan Bali pada tahun ini.

Kemenparekraf, kata Sandiaga, menyetujui rencana itu dengan mengajukan syarat agar maskapai itu juga membuka penerbangan langsung ke Bandara Internasional Yogyakarta. Menurutnya, pihak maskapai global tersebut merespons dengan positif.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement