ISEN.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2023-2025 dalam Musyawarah Nasional ke-VI MES yang diselenggarakan di Gedung Plaza Mandiri Jakarta, beberapa waktu lalu.
Penetapan Erick Thohir sebagai Ketua Umum MES melalui keputusan rapat sembilan anggota tim formatur yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES.
Pengamat ekonomi syariah, Irfan Syauqi Beik mengatakan, selama tiga tahun terakhir sebagai Ketua MES Erick Thohir telah bergerak dengan akseleratif melalui program kerja yang terstruktur dan terencana, baik dalam jangka pendek, panjang, maupun menengah. Irfan menyebut salah satu pencapaian terbaik Erick Thohir adalah komitmennya meningkatkan perekonomian berbasis syariah, termasuk industri halal.
"Prestasinya, mendorong pengembangan beberapa kawasan industri halal," ujarnya kepada Republika, Jumat (6/10/2023).
Dalam tiga tahun, lanjut Irfan, Erick terus menekankan bahwa penguatan industri halal merupakan salah satu solusi bagi Indonesia dalam menciptakan lapangan kerja baru. Bahkan, Erick juga terus mengatakan bahwa industri halal yang kuat bisa menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi.
Tak bisa dipungkiri, perkembangan industri halal di tanah air semakin tumbuh dan berkinerja gemilang. Merujuk data State of the Global Islamic Economy Report 2022, Indonesia berada di peringkat ke-4 sebagai negara dengan ekonomi halal terbesar di dunia setelah Malaysia, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab (UEA). Berdasarkan kategorinya, Indonesia juga menempati urutan kedua untuk kategori makanan halal (halal food), peringkat ketiga untuk fesyen muslim, peringkat keenam untuk keuangan syariah, dan peringkat kesembilan untuk farmasi dan kosmetik halal.
Merujuk catatan Islamic Finance Development Indicator (IFDI), posisi Indonesia dalam lima tahun mengalami kenaikan peringkat yang signifikan. Dari posisi kesepuluh pada 2018, naik langsung pada posisi ketiga di 2023. Bahkan, Indonesia berhasil meraih posisi menterang, peringkat pertama pada Global Muslim Travel Index (GMTI) pada 2023.
Bank Indonesia (BI) juga memperkirakan bahwa sektor halal value chain (HVC) di Indonesia akan tumbuh 4,5-5,3 persen tahun ini. Meliputi sektor pertanian, makanan dan minuman halal, fesyen muslim, serta pariwisata ramah muslim. Angka ini diestimasikan mampu menyumbang lebih dari 25 persen perekonomian negara.
Sebelumnya, Direktur Departemen Ekonomi dan Keuangan Syariah BI Wahyu Purnama berharap dengan penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) pada 25-29 Oktober 2023 mendatang akan memperkuat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dalam acara itu, BI menggandeng dengan PT Halal Expo Indonesia (HEI) yang bermitra strategis dengan Komunitas Pengusaha Muslim Indonesia (KPMI) untuk memfasilitasi business matching.
"Dengan demikian akan memperkuat sinergi pemerintah dan pelaku usaha dalam pengembangan ekonomi keuangan syariah demi mewujudkan visi Indonesia sebagai pusat halal dunia 2024," terangnya.