ISEN.ID, BANDA ACEH -- Regional CEO Bank Syariah Indonesia (BSI) Aceh Wisnu Sunandar menyatakan minat masyarakat di provinsi setempat untuk mengakses pembiayaan kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan perbankan tersebut sangat tinggi. Penyaluran KUR di Aceh mencapai 121 persen dari target.
“Minat masyarakat untuk mengakses pembiayaan KUR untuk usaha yang dijalankan sangat tinggi, ini terlihat dari realisasi penyaluran KUR hingga September 2023,” kata RCEO BSI Aceh Wisnu Sunandar di Banda Aceh, Senin.
Penyaluran pembiayaan KUR di Aceh hingga September 2023 sebesar Rp 2,7 triliun atau mencapai 121 persen dari target penyaluran periode tersebut sebesar Rp 2,2 triliun. KUR tersebut disalurkan kepada 40.687 nasabah yang tersebar di berbagai sektor di antaranya perdagangan besar dan eceran, pertanian, perburuan dan kehutanan, jasa kemasyarakatan, sosial budaya, hiburan dan perorangan lainnya, industri pengolahan, penyediaan akomodasi dan penyediaan makan minum, transportasi, pergudangan dan komunikasi, perikanan, jasa Pendidikan dan real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan.
Pada tahun 2023, BSI Regional Aceh mendapat kuota penyaluran KUR di provinsi tersebut Rp 3 triliun. “BSI berkomitmen untuk mendukung dan berkontribusi dalam meningkatkan ekonomi masyarakat di Tanah Rencong, salah satunya memaksimalkan penyaluran KUR," katanya.
Pihaknya optimistis alokasi KUR di BSI regional Aceh yang disalurkan kepada semua sektor termasuk UMKM akan akan terserap maksimal pada akhir tahun 2023 sehingga upaya meningkatkan pendapatan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi dapat terwujud di masa mendatang.
Ia menambahkan untuk memaksimalkan pembiayaan KUR di seluruh kabupaten/kota dan semua sektor ekonomi, pihaknya juga terus meningkatkan sosialisasi terhadap kemudahan akses dan persyaratan yang diperlukan bagi calon nasabah yang akan mengajukan pembiayaan tersebut.
Sebelumnya, BSI Aceh pada 2022 mendapatkan alokasi penyaluran KUR sebesar Rp 2,4 triliun dengan realisasi mencapai Rp 2,79 triliun. Sedangkan realisasi penyaluran pada 2021 sebesar Rp 1,6 triliun dari target Rp 1,3 triliun.
