Rabu 10 Jan 2024 14:59 WIB

Menparekraf Hadirkan Produk Kreatif Lokal di Pameran Haji Arab Saudi

Potensi wisata ramah Muslim sangat besar, nilai investasinya mencapai 3-4 miliar.

Red: Lida Puspaningtyas
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri salah satu pameran haji dan umrah terbesar di dunia, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2024.​​​​​​​
Foto: ANTARA/HO-Kemenparekraf
Menparekraf Sandiaga Uno menghadiri salah satu pameran haji dan umrah terbesar di dunia, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2024.​​​​​​​

ISEN.ID, JEDDAH -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menjalin kerja sama dengan Pemerintah Kerajaan Arab Saudi menghadirkan produk-produk ekonomi kreatif lokal di salah satu pameran haji dan umrah terbesar di dunia, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2024.

Sandi mengatakan, pameran yang berlangsung selama tiga hari pada 9 hingga 11 Januari 2024 di Jeddah, Arab Saudi, itu diikuti 19 pelaku ekonomi kreatif tanah air yang diharapkan dapat mendorong kebangkitan ekonomi dan terbukanya peluang usaha.

Baca Juga

"Kami secara resmi diundang oleh Kementerian Haji dan Umrah Kerajaan Saudi Arabia untuk turut berpartisipasi aktif dalam pertukaran informasi produk parekraf dalam penyelenggaraan event ini bersama dengan 19 pelaku usaha sektor ekonomi kreatif karya anak bangsa," ujar Sandi saat menghadiri pameran pada Selasa (9/1), sebagaimana dikutip dalam keterangan yang diterima Antara di Jeddah, Rabu (10/1/2024).

Partisipasi aktif pelaku ekonomi kreatif tanah air dalam pameran diharapkan mampu menciptakan ekosistem usaha parekraf, khususnya wisata ramah Muslim.

Tahun lalu, Hajj and Umrah Services Conference and Exhibition 2023 dikunjungi oleh 105.000 pengunjung, 83 menteri dan delegasi petinggi kenegaraan. Selain itu, acara juga diramaikan oleh 360 partisipan dan mencapai 200 lebih nota kesepakatan.

"Yang pasti akan berkontribusi bagi pengembangan ekosistem wisata ramah Muslim di Indonesia," kata Sandi.

Kegiatan tersebut juga diharapkan mampu menjadi etalase bagi parekraf Nusantara. Terlebih potensi wisata ramah Muslim sangat besar bahkan nilai investasinya mencapai 3-4 miliar dolar AS atau mencapai Rp 45 triliun-Rp 60 triliun.

“Kami berkomitmen memfasilitasi industri parekraf Indonesia dan berharap momen ini dapat menjadi sarana efektif untuk memasarkan produk, menjalin kerja sama antar negara, dan menggali ekosistem usaha parekraf ramah Muslim seperti apa yang dapat meningkatkan neraca dagang Indonesia," ujar Sandi.

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement