ISEN.ID, JAKARTA -- PT Bank Muamalat Indonesia Tbk mencatatkan total aset bank only (diaudit) sebesar Rp 66,9 triliun pada 2023. Nilai tersebut tumbuh sebesar 9 persen secara year on year (yoy).
Direktur Utama Bank Muamalat Indra Falatehan mengatakan, pertumbuhan aset Bank Muamalat tersebut ditopang oleh peningkatan pembiayaan sebesar 19 persen (yoy) menjadi Rp 22,5 triliun. Untuk Dana Pihak Ketiga (DPK) meningkat sebesar 3 persen (yoy) menjadi Rp47,6 triliun, dimana dana murah atau Current Account and Saving Account (CASA) meningkat sebesar 8,5 persen (yoy) menjadi Rp 23,7 triliun.
"Meskipun sepanjang 2023 terdapat potensi risiko perlambatan ekonomi dan ketidakpastian pasar keuangan global, Alhamdulillah Bank Muamalat dapat mencatatkan kinerja yang positif. Hal tersebut ditandai dengan tetap tumbuhnya aset, pembiayaan dan Dana Pihak Ketiga (DPK). Adapun laba sebelum pajak tercatat sebesar Rp 14,1 miliar," kata Indra dalam keterangan tulis, Kamis (28/3/2024).
Hingga akhir tahun lalu, total modal Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 7,0 triliun dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio/CAR) sebesar 29,42 persen berada jauh di atas ambang batas ketentuan regulator. Sementara kualitas pembiayaan juga positif dengan rasio Non Performance Financing (NPF) net turun dari 0,86 persen menjadi 0,66 persen per 31 Desember 2023.
Bank Muamalat akan berupaya untuk meningkatkan profitabilitas pada tahun ini. Salah satunya dengan mengurangi beban margin melalui penghimpunan dana murah.
"Kami terus memaksimalkan akuisisi dana murah melalui kanal-kanal digital yaitu aplikasi mobile banking Muamalat DIN dan layanan internet banking Madina," ujarnya.
Untuk memacu pertumbuhan dana murah, Bank Muamalat mendorong peningkatan pembukaan rekening secara online melalui fitur digital customer on board. Pembukaan rekening secara online via Muamalat DIN telah mencapai rata-rata 350 rekening per hari atau meningkat lebih dari tiga kali lipat.
Muamalat DIN telah digunakan oleh lebih dari setengah juta pengguna aktif. Saat ini Muamalat DIN telah memiliki 198 fitur sejak pertama kali diluncurkan pada November 2019, dengan jumlah transaksi mencapai sekitar 56,7 juta dan volume transaksi mencapai lebih dari Rp 76 triliun hingga akhir 2023.
Adapun pengguna Madina secara keseluruhan meningkat sebesar 18 persen secara (yoy) atau bertambah lebih dari 1.500 pengguna. Selain itu, layanan Virtual Account (VA) yang terintegrasi dengan Madina juga turut meningkat. Jumlah frekuensi transaksi VA Bank Muamalat naik 12 persen (yoy) menjadi lebih dari 3,5 juta transaksi.
Untuk memberikan customer experience yang prima, Bank Muamalat juga terus mengembangkan jaringan kantornya. Per 31 Desember 2023, Bank Muamalat memiliki 239 jaringan kantor yang terdiri dari 80 Kantor Cabang Utama (KCU), 155 Kantor Cabang Pembantu (KCP), yang tersebar di 36 propinsi di Indonesia dan 1 kantor cabang di Kuala Lumpur, Malaysia.