ISEN.ID, MATARAM -- Pemerintah Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat, akan menggelar perayaan Lebaran Topat atau Lebaran Ketupat 1445 Hijriah/2024, di dua makam keramat. Yakni Makam Loang Baloq Sekarbela dan Makam Bintaro di Kecamatan Ampenan.
Asisten I Bidang Administrasi Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram H Lalu Martawang mengatakan, perayaan Lebaran Ketupat tahun ini akan dikemas dalam kegiatan "Hikayat Topat Mataram".
"Harapan kita, kegiatan ini tidak hanya berdimensi religi dan budaya, tapi dapat dikemas lebih menarik dan unik sehingga bisa dikelola jadi agenda pariwisata unggulan," kata Martawang.
Itulah menjadi asalan dalam perayaan Lebaran Ketupat 2024, Pemerintah Kota Mataram menunjuk Dinas Pariwisata (Dispar) sebagai panitia. Dengan harapan Dispar dapat melakukan terobosan-terobosan baru yang mampu memiliki warna, tradisi, kekhasan, dan keunikan sehingga ke depan bisa jadi kalender pariwisata di Kota Mataram.
Tentunya, tanpa mengabaikan berbagai proses-proses standar dalam perayaan tradisi tersebut yang sarat dengan kegiatan religi. Seperti ziarah makam para ulama, selakaran, zikir, ngurisan (cukur rambut bayi) dan berdoa kepada Allah SWT.
"Kita ingin Dispar mampu membuat terobosan baru, dengan tetap mempertahankan kegiatan religi di Lebaran Topat," kata Martawang.
Lebaran topat adalah sebuah tradisi yang dilaksanakan masyarakat Sasak di Pulau Lombok seminggu setelah hari raya Idul Fitri. Lebaran topat pada dasarnya merupakan 'lebaran kecil' setelah Muslim selesai menunaikan puasa sunnah bulan Syawal, yaitu puasa selama 6 hari berturut-turut setelah hari Idul Fitri.
Di sisi lain Martawang mengatakan, untuk mengoptimalkan kegiatan Lebaran Topat di dua lokasi tersebut direncanakan untuk kegiatan di Makam Bintaro dihadiri oleh Wali Kota Mataram H Mohan Roliskana dan di Makam Loang Baloq akan dihadiri Wakil Wali Kota Mataram TGH Mujiburrahman.
Sementara karena kegiatan "Lebaran Topat" di Kota Mataram terpusat pada kawasan paling barat Pulau Lombok, Pemerintah Kota Mataram telah melakukan koordinasi dengan aparat terkait termasuk jajaran TNI/Polri. Tujuannya, agar kegiatan itu dapat berjalan tanpa harus menghalangi atau menghambat kepeningan dan pelayanan masyarakat lainnya termasuk potensi kemacetan arus lalulintas.
"Jadi berbagai potensi gangguan keamanan, kenyamanan, dan ketertiban masyarakat selama Lebaran Topat sudah kita antisipasi. Bahkan Polresta Mataram akan menyiapkan posko terpadu," kata Martawang.
Sebab, dari tahun ke tahun saat Lebaran Topat kawasan sembilan kilometer pesisir pantai di Kota Mataram akan dipadati puluhan ribu warga yang merayakan Lebaran Topat. Termasuk pantai di kawasan Batu Layar, Senggigi, Nipah, Sire di Kabupaten Lombok Barat dan Utara, serta Pantai Kute yang ada di Lombok Tengah serta sejumlah objek wisata lainnya.