ISEN.ID, Apakah kamu tahu lama antrean haji di Indonesia? Tahukah kamu tahun ini Indonesia memperoleh kuota haji terbesar sepanjang sejarah? Tahukah kamu 20 persen lebih nasabah berhak lunas namun menunda pelunasan hajinya karena belum punya cukup dana untuk pelunasan haji?
Mari eksplorasi lebih lanjut tentang fenomena di atas mengenai penyebabnya dan apa solusinya!
Tahun 2024, jumlah jemaah haji Indonesia merupakan jumlah jemaah terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji. Kuota haji Indonesia pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M sebesar 221.000 jamaah dan kuota tambahan sebesar 20.000 jamaah sehingga total kuota jemaah haji Indonesia tahun ini berjumlah 241.000 orang.
Kuota jamaah haji tersebut merupakan kuota terbesar di dunia dan terbesar sepanjang sejarah penyelenggaraan haji di Indonesia. Pembagian kuota sebesar 241.000 terdiri atas 213.320 jamaah haji reguler dan 27.680 jamaah haji khusus.
Jamaah haji yang berangkat tahun ini rata-rata merupakan jamaah haji yang sudah mengantre sejak tahun 2012/2013 atau mengantre lebih dari 12 tahun.
Tahukah kamu antrean haji saat ini?
Dilansir dari data Siskohat Kementerian Agama RI, jika mendaftar haji saat ini, masa tunggu adalah antara 20 tahun sampai 40 tahun sesuai kuota wilayah masing-masing daerah. Masa tunggu haji merupakan jangka waktu yang harus ditunggu oleh calon jemaah haji sebelum dapat berangkat ke Tanah Suci.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi lamanya masa tunggu haji, antara lain kuota haji yang terbatas, serta jumlah pendaftaran haji yang cenderung meningkat setiap tahun.
Saat ini terdapat lebih dari 5 juta calon jamaah haji dalam antrian (waiting list) sedangkan rata-rata kuota haji indonesia di angka 221.000 jemaah total.
Berdasarkan data Internal BSI, tahun ini terdapat peningkatan nasabah yang menunda pelunasan haji. Dari 230 ribu jamaah yang berhak lunas, sebanyak 51 ribu jamaah menunda pelunasan hajinya karena belum punya cukup dana untuk pelunasan haji, meningkat 7.000 jamaah dari tahun sebelumnya.
Menjadi ironi di saat kuota haji bertambah, justru masih banyak jamaah yang belum siap secara finansial. Selain kondisi ekonomi global yang masih bergejolak, faktor kenaikan biaya yang menjadi beban jemaah haji atau lebih dikenal sebagai BIPIH (Biaya Perjalanan Ibadah Haji) yang relatif naik setiap tahun. Kedua faktor tersebut ditengarai menjadi penyebab utama kenaikan jamaah yang menunda pelunasan hajinya.
Oleh sebab itu, diperlukan suatu alternatif yang dapat dijadikan solusi untuk menangkap peluang penambahan kuota haji ini. Saat ini BSI merupakan salah satu Bank Penerima Setoran dengan market share terbesar di Indonesia.
BSI berkomitmen kepada calon jamaah haji membantu perencanaan ibadah haji sejak dini dan memberikan kemudahan baik untuk pembukaan rekening tabungan haji, pendaftaran, dan pelunasan haji. Kemudahan tersebut termasuk kemudahan perencanaan haji baik untuk pendaftaran maupun pelunasan haji.
Selain bebas administrasi tabungan, BSI juga memberikan bebas biaya autodebet khusus untuk jemaah haji sehingga jemaah haji akan lebih mudah dalam perencanaan baik untuk proses pendaftaran haji maupun proses pelunasan. Jamaah akan lebih terencana dan siap dalam finansialnya. Kemudahan tersebut diharapkan menjadi salah satu solusi agar jemaah lebih disiplin menabung dan mempersiapkan dana haji lebih baik agar penundaan pelunasan tidak terjadi kepada jamaah yang berhak lunas.
BSI terus berkomitmen kepada jamaah haji untuk terus memberikan pelayanan dan kemudahan jemaah dengan berbagai solusi yang dikembangkan. Salah satunya dengan hadirnya layanan pendaftaran haji dan pelunasan haji melalui 97 ribu BSI Agen.
Kemudahan lainnya dengan pendaftaran dan pelunasan haji melalui BSI Mobile sehingga jamaah tidak perlu lagi datang ke kantor bank. Untuk mempermudah transaksi di Arab Saudi, BSI menghadirkan BSI Debit Mabrur, yaitu kartu ATM khusus yang dapat digunakan secara gratis di Arab Saudi, bahkan diberikan benefit cashback untuk pembelanjaan tertentu di Arab Saudi serta donasi sosial setiap pembelanjaan makanan dan minuman.