ISEN.ID, ABU DHABI - Di tengah ketidakpastian ekonomi global di perbankan syariah Uni Emirat Arab memperkuat posisinya dengan penerbitan sukuk yang inovatif. Langkah ini tidak hanya mencerminkan daya tarik investasi, tetapi juga menunjukkan kepercayaan pasar terhadap stabilitas keuangan di kawasan.
Dubai Islamic Bank, sebagai bank syariah terbesar di negara ini, baru saja meluncurkan sukuk Additional Tier 1 (AT1) senilai 500 juta dolar AS (sekitar Rp7,6 triliun). Dengan tingkat profit yang turun menjadi 5,25 persen, penerbitan ini tidak hanya menarik perhatian pasar, tetapi juga menandakan kepercayaan investor yang menguat.
"Sukuk ini terdaftar di Euronext Dublin dan Nasdaq Dubai, mendapatkan minat luas dari investor Eropa, Asia, dan Timur Tengah. Transaksi ini menunjukkan komitmen kami untuk menawarkan produk menarik dan memperkuat posisi kami di pasar global," ujar seorang perwakilan dari bank dikutip Zawya, Senin (14/11/2024).
Imbal hasil yang tercatat sebagai yang terendah sejak April 2022 menandakan adanya pemulihan yang signifikan dalam kepercayaan terhadap sektor perbankan syariah. Hal ini mencerminkan optimisme investor terhadap stabilitas dan prospek pertumbuhan industri tersebut.
Sementara itu, Bank of Sharjah turut berperan dalam tren ini dengan penerbitan sukuk senilai 750 juta dolar AS (sekitar Rp11,5 triliun) yang berdurasi 10,5 tahun. Transaksi ini mendapat sambutan hangat dari investor, dengan total permintaan mencapai 2,6 miliar dolar AS (sekitar Rp40 triliun).
"Minat ini mencerminkan stabilitas ekonomi dan disiplin fiskal Sharjah," kata CEO Bank of Sharjah, Mohamed Khadiri
Kolaborasi antara Bank of Sharjah dan sejumlah bank internasional dalam penerbitan sukuk ini memperkuat posisi Sharjah di pasar modal global. Kepala Treasury Bank of Sharjah Damian White menyebut penerbitan ini sebagai tonggak penting dalam meningkatkan sinergi keuangan dengan pemerintah, mendukung tujuan pertumbuhan dan pembangunan ekonomi.
Kedua penerbitan sukuk ini menjadi indikator kuat dari kebangkitan sektor perbankan syariah di Uni Emirat Arab. Dengan pendekatan inovatif dan kolaboratif, bank-bank ini tidak hanya memperkuat modal mereka, tetapi juga menawarkan solusi keuangan yang berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan di kawasan. Kepercayaan investor yang terus meningkat menegaskan bahwa perbankan syariah memiliki peran penting dalam memperkuat perekonomian di tengah tantangan global.