ISEN.ID, JAKARTA – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) optimistis mencapai target penjualan rumah lebih dari 20.000 unit pada akhir tahun 2024. Fokus utama BSI adalah pembiayaan Griya, baik untuk pembelian rumah baru maupun rumah second, di wilayah dengan permintaan tinggi seperti Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten. Keberadaan Insentif Pajak Pertambahan Nilai Ditanggung Pemerintah (PPN DTP) hingga Desember 2024 diyakini dapat mendorong peningkatan tren pembelian rumah.
Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna, menjelaskan, pembiayaan konsumer di BSI didominasi oleh pembiayaan Griya. Skema pembiayaan Griya di BSI memiliki angsuran tetap, sehingga masyarakat dapat mengatur cash flow dengan lebih baik.
"Hingga November 2024, penyaluran pembiayaan BSI Griya telah mencapai Rp 10,40 triliun, dengan hampir 50 persen di antaranya digunakan untuk pembelian rumah baru, terutama oleh generasi milenial dan fresh employee," ungkap Anton dalam keterangan, Kamis (5/12/2024).
Menjelang akhir tahun, BSI berharap bisa mencatatkan angka penjualan rumah di atas 20.000 unit. Kota-kota di wilayah Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten diprediksi menjadi pasar utama, karena selain memiliki permintaan yang tinggi, kota-kota tersebut juga merupakan pusat bisnis dengan nilai jual properti yang signifikan.
BSI terus berkolaborasi dengan lebih dari 3.000 proyek developer terkemuka dari berbagai kelas perumahan untuk menyediakan alternatif rumah yang terjangkau bagi berbagai segmen masyarakat. Selain itu, bank ini juga menawarkan berbagai promo menarik, termasuk kesempatan bagi nasabah untuk mendapatkan porsi haji atau umrah.
Pencapaian BSI dalam mendorong pertumbuhan bisnis griya juga mendapat pengakuan positif, dengan BSI meraih penghargaan The Highest Growth State Owned Bank in Sharia Mortgage pada ajang Property Indonesia Award 2024 di Jakarta. Penghargaan ini mengakui inovasi, performa bisnis, serta komitmen BSI dalam pengembangan properti yang berkelanjutan, mengusung konsep ramah lingkungan dan infrastruktur hijau.