"(Rights issue) BSI ini sudah efektif di OJK, akhir tahun ini, yang jelas eksekusinya sudah selesai semua, dia akan masuk dana Rp 5 triliun lebih untuk memperkuat permodalan BSI dan memperkuat perbankan syariah di Indonesia," ujar Rozikin.
Roziqin berharap aksi korporasi tersebut kian memperkokoh posisi BSI sebagai bank syariah terbesar di Indonesia. Hal ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah nasabah, dari saat ini sebanyak 17 juta nasabah menjadi 40 juta nasabah pada 2025.
Roziqin mengatakan aksi korporasi ini akan mengubah porsi pemegang saham BSI dengan Bank Mandiri tetap sebagai pemegang saham terbesar. Sedangkan porsi saham BNI dan BRI akan terdelusi.
BSI membukukan kinerja yang impresif sepanjang 2022 dengan membukukan laba bersih sebesar Rp 4,26 triliun, tumbuh 40,68 persen secara tahunan (yoy). Pencapaian ini merupakan laba tertinggi sepanjang sejarah berdirinya bank syariah di Indonesia.