Senin 06 Mar 2023 11:01 WIB

Bertemu Glico, Wapres Bangun Jejaring Ekosistem Halal Dunia

Wapres meminta perluasan pasar produk halal.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Lida Puspaningtyas
Wakil Presiden Ma
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Ma

ISEN.ID, OSAKA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin melakukan pertemuan dengan Chairman Ezaki Glico Co Ezaki Katsuhisa di Hotel Imperial Osaka, Jepang, Senin (6/3/2023). Pertemuan tersebut untuk berdiskusi mengenai ekosistem halal dunia, seiring dengan cita-cita Indonesia menjadi Pusat Halal Dunia pada 2024.

"Saya mendengar mengenai investasi Glico di Karawang sejak 2020 dan mulai produksi tahun lalu. Saya sangat apresiasi investasi Glico di Indonesia senilai hampir Rp 700 miliar yang memiliki fasilitas produksi modern, menghasilkan produk berkualitas, dan sudah mendapat sertifikasi halal," ujar Wapres mengawali pertemuannya dengan pihak Glico di Osaka, Jepang.

Baca Juga

Wapres mengatakan kehadiran Glico turut berkontribusi pada pembangunan ekonomi Indonesia. Termasuk dalam menyerap banyak tenaga kerja dan dapat meningkatkan keahlian teknis para pekerja Indonesia sesuai standar Jepang.

Dia menyampaikan, sebagai upaya mendukung cita-cita Pemerintah Indonesia menjadikan Indonesia Pusat Produk Halal Dunia di 2024, Wapres meminta perluasan pasar produk halal. Menurutnya, sertifikasi produk halal sangat penting bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas adalah muslim.

"Langkah Glico untuk mendapatkan sertifikasi halal sudah sangat tepat. Saya harap pabrik di Indonesia akan menjadi basis produksi utama, bukan hanya konsumen Indonesia, namun juga konsumen di negara-negara Asia Tenggara, Amerika Serikat, serta komunitas muslim secara global," pinta Wapres.

Wapres pun mengimbau perlunya melakukan diversifikasi produk yang diakui halal. Ini guna mendukung jangkauan pasar lebih luas serta sebagai upaya mendukung ketahanan pangan di Indonesia, dan penguatan sumber daya manusia (SDM).

"Saya mendorong kerja sama aktif antara Glico dengan mitra-mitra di Indonesia, utamanya terkait manajemen keamanan pangan, dan kualitas produk untuk mendukung upaya ketahanan pangan di Indonesia," ujarnya.

Terkait hal ini, Wapres berharap Glico dapat memberikan kesempatan bagi tenaga kerja Indonesia untuk belajar di Jepang. Ini bisa dilakukan sebagai upaya meningkatkan kapasitas tenaga kerja Indonesia dengan belajar langsung dari para ahli negeri Sakura ini.

Juru bicara Wapres Masduki Baidlowi mengatakan Glico merupakan perusahaan asal Jepang yang sudah berinvestasi di beberapa negara salah satunya adalah di Thailand. Di Indonesia sendiri Glico sudah berinvestasi sejak tahun 2016 dan sudah bersertifikat halal.

"Jadi produk (Glico) ini juga adalah produk yang disukai Indonesia terutama oleh anak-anak," kata Masduki.

Dia menyampaikan secara umum ada tiga hal yang menjadi fokus pembicaraan Wapres dalam pertemuan dengan pihak Glico. Pertama, bahwa Wapres adalah tokoh yang dikenal secara nasional bahkan internasional sebagai tokoh yang menggagas tentang industri halal dan tokoh ekonomi syariah.

"Jadi dalam beberapa kesempatan, Wapres sebagai tokoh yang dikenal itu selalu dalam setiap kunjungannya itu menggunakan kunjungan ke berbagai negara untuk kepentingan jaringan hub halal dunia," kata Masduki.

Pertemuan hari ini juga adalah bagian dari bagaimana Wapres membangun jejaring internasional untuk kepentingan halal. Indonesia bercita-cita menjadi negara industri halal terbesar di dunia, sehingga ini adalah bagian penting dari kunjungan Wapres ke Jepang.

Dia mengatakan, pertemuan dengan perusahaan Glico juga menyangkut persoalan hub halal Indonesia ke jaringan internasional. Jepang sebagai negara yang sangat penting untuk industri pangan.

Kedua, kata dia, pembicaraan Wapres dengan pihak Glico adalah kerja sama untuk kekuatan pangan Indonesia. Sehingga upaya membangun kekuatan pangan nasional tidak hanya dilakukan antarpemerintah namun juga pemerintah dengan perusahaan swasta.

Ketiga, dalam pertemuan itu Wapres juga berharap ada kerja sama penguatan SDM, misalnya melalui vokasi. Wapres juga berharap Glico tidak hanya memproduksi barangnya di Indonesia tapi juga mengekspor ke berbagai negara terutama di Timur Tengah dan negara lain, karena sudah bersertifikat halal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement