ISEN.ID, JAKARTA -- Saham PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) dinilai cukup prospektif pada tahun ini. Pandangan positif tersebut didukung proyeksi kinerja BSI yang gemilang sepanjang 2023.
Kinerja emiten degan kode saham BRIS ini akan ditopang pertumbuhan kredit yang kuat. Pada tahun lalu, kredit BSI mampu tumbuh lebih dari 20 persen dan diperkirakan akan terus menguat pada tahun ini.
"Harusnya tahun ini kredit BSI masih akan tumbuh double digit sekitar 10-15 persen, sehingga kami melihat prospek BRIS tahun ini masih cukup baik," kata Head of Research Team II Mirae Asset, Handiman Soetoyo, Kamis (9/3/2023).
Handiman melihat, potensi pertumbuhan kredit BSI pada tahun ini cukup besar. Apalagi, BSI saat ini sangat fokus pada kredit untuk payroll yang penyalurannya masih belum optimal.
Sebagai informasi, hingga Desember 2022, total pembiayaan BSI mencapai Rp 207,70 triliun. Porsi pembiayaan didominasi oleh pembiayaan konsumer sebesar Rp 106,40 triliun, tumbuh 25,94 persen secara yoy.
Selain itu, pembiayaan wholesale tercatat sebesar Rp 57,18 triliun atau tumbuh 15,80 persen secara yoy. Sedangkan pembiayaan mikro tercatat mencapai Rp 18,74 triliun, tumbuh 32,71 persen secara yoy.
Dari sisi pergerakan harga sahamnya, BRIS terus menguat sejak awal tahun dengan kenaikan sebesar 23,64 persen. Saham BRIS sempat melonjak setelah berembus kabar BRI dan BNI akan melepas kepemilikannya BSI.
Melihat prospeknya yang positif, menurut Handiman, saham BRIS layak untuk dikoleksi jangka panjang. "Sebaiknya kalau mau koleksi untuk jangka panjang karena prospeknya bagus," tutup Handiman.