ISEN.ID, JAKARTA -- PT Arsy Buana Travelindo Tbk dengan kode emiten HAJJ resmi tercatat sebagai perusahaan ke-29 yang melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun ini. HAJJ merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang jasa penyedia akomodasi untuk perjalanan wisata religius bagi jamaah ibadah umrah.
Pada perdagangan perdananya, Rabu (5/4/2023), saham HAJJ bergerak optimistis dengan berhasil menguat hingga ke level 154. Posisi tersebut naik 10 persen dari harga saham HAJJ saat Initial Public Offering (IPO) yang ditawarkan pada harga 140.
Direktur Utama PT Arsy Buana Travelindo Tbk, Saipul Bahri mengatakan, IPO HAJJ akan memperkuat dan memperluas jangkauan PT Arsy Buana Travelindo Tbk dengan meningkatkan investasi pada penyediaan akomodasi yang lebih variatif dengan harga kompetitif.
“Kami berharap dapat membesarkan bisnis size HAJJ di industri ini, sebagai service provider penyelenggara perjalanan umrah. Sebagai perusahaan yang perdana listing di BEI, kami berharap dapat menjadi benchmark bagi industri ini dan dapat menjadi alternatif para investor untuk berinvestasi di saham ini,” terang Saipul.
Saipul mengatakan, potensi perjalanan ibadah umrah dan haji di Indonesia sangat besar lantaran jumlah umat muslim mencapai lebih dari 200 juta. Hal ini dinilai menjadikan prospek usaha PT Arsy Buana Travelindo Tbk sangat menjanjikan dan cerah ke depannya.
Direktur Utama Surya Fajar Sekuritas Steffen Fang menerangkan, kesuksesan IPO HAJJ didukung oleh prospek bisnis yang cerah. Adanya kelebihan permintaan pada saat penawaran umum juga cerminan bentuk kepercayaan investor terhadap kondisi Perseroan, serta keyakinan atas potensi pertumbuhan bisnis di masa mendatang.
“Adanya oversubscribed menunjukkan keyakinan investor terhadap potensi pasar yang besar, apalagi saat ini perseroan merupakan perusahaan penyedia akomodasi perjalanan wisata tercatat pertama di IDX yang memiliki fokus bisnis pada penyediaan akomodasi untuk perjalanan umrah,” ungkap Steffen.
Dalam IPO, Perseroan menawarkan sebanyak 687.100.000 saham atau 29,998 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Melalui aksi korporasi tersebut, Perseroan berhasil meraih dana sebesar Rp 96,194 miliar.