ISEN.ID, JAKARTA -- Transaksi pembayaran digital kian meningkat setiap tahunnya. Bank Indonesia (BI) dalam laporannya mencatatkan nilai transaksi uang elektronik (UE) pada Februari 2023 tumbuh 31,14 persen secara tahunan (YoY) yang mencapai Rp 35,7 triliun.
Mobilisasi masyarakat yang tinggi pasca-pencabutan kebijakan PPKM mendorong PT Jalin Pembayaran Nusantara (“Jalin”) sebagai Penyelenggara Infrastruktur Sistem Pembayaran (PIP) memperketat kualitas operasional dan keamanannya melalui Posko RAFI 24/7 dalam rangka mengantisipasi lonjakan transaksi selama periode Ramadhan dan Idulfitri 1444 H.
Direktur Utama Jalin Ario Tejo Bayu Aji dalam acara Forum LINK RAFI 2023 menyampaikan, bahwa Posko RAFI 24/7 yang disiapkan merupakan aktivitas rutin yang selalu Jalin adakan setiap tahunnya, dalam rangka memberikan kualitas sistem dan layanan yang optimal kepada 39 member bank dan nonbank yang tergabung dalam jaringan LINK.
Posko RAFI 2023 digelar selama 17 hari terhitung sejak 15 April – 01 Mei 2023 mengusung tema BERKAH (Berkomitmen Sukseskan Langkah) merupakan bentuk kolaborasi dan komitmen Jalin dengan seluruh member agar dapat memberikan layanan transaksi keuangan terbaik kepada nasabah perbankan dan fintech selama periode mudik lebaran berlangsung.
“Kami bersiaga mempersiapkan sistem infrastruktur pengelolaan jaringan LINK di berbagai channel pembayaran seperti ATM, debit, digital banking maupun QRIS dengan menjaga performansi operasional yang sesuai dengan Service Level Agreement (SLA) yang disepakati," ujarnya.
Hal ini, didukung dengan aktivitas monitoring transaksi harian, ketersediaan helpdesk, meningkatkan respon notifikasi alert, hingga menjaga threshold minimum procedure jika terjadi problem dengan lebih ketat. Hal ini juga sejalan dengan imbauan regulator untuk memperketat keamanan layanan keuangan seiring dengan meningkatnya volume transaksi pembayaran berbasis digital.
Lanjutnya, Jalin turut melakukan berbagai persiapan managed service ATM untuk menjaga kelancaran dan kenyaman transaksi melalui mesin ATM saat mudik lebaran, salah satunya melakukan preventive maintenance di ATM jalur mudik, memastikan kecukupan coverage teknisi di berbagai area apabila terjadi gangguan, serta memaksimalkan platform JSEECA (Jalin Site & Endpoint Controller Apps) untuk menjaga performansi managed service ATM kelolaan Jalin dan member secara real time.
“Ini merupakan upaya kami dalam memastikan operational excellence yang menyeluruh demi mendukung kelancaran dan keamanan transaksi nasabah di tengah kebahagiaan perayaan Idulfitri,” ungkap Ario.
Tahun ini BI kembali menyiapkan uang tunai senilai Rp 195 triliun atau meningkat 8,22 persen dari tahun sebelumnya demi mendukung kebutuhan masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri. Pasca- Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dicabut, tahun ini ekonomi diprediksi tumbuh positif sekitar 5 persen dan jumlah pemudik diperkirakan meningkat.
Puncak kenaikan transaksi diperkirakan terjadi sebelum cuti bersama 19 April 2023 diakibatkan mobilisasi masyarakat yang tinggi untuk memenuhi kebutuhan sebelum mudik dan lebaran, menyiapkan Tunjangan Hari Raya (THR), maupun menunaikan kewajiban zakat bagi umat muslim.
Jalin memproyeksikan akan terjadi lonjakan volume transaksi pada jaringan LINK melalui kanal ATM, debit, mobile banking dan QRIS dengan total hingga 105 juta transaksi di periode 14 hari menjelang dan usai lebaran. Angka ini juga tumbuh 7 persen dibandingkan volume transaksi bulan sebelumnya atau Maret 2023. Sementara itu, volume transaksi melalui kanal QRIS selama RAFI 2023 diproyeksi mengalami kenaikan pertumbuhan paling signifikan hingga lebih dari 700 persen (YoY) atau mencapai 43 juta transaksi.
“Pesatnya pertumbuhan transaksi digital mendorong Jalin untuk terus meningkatkan kompetensi dan keamanan layanan yang sesuai standar regulator maupun global. Hingga saat ini, Jalin telah memegang sertifikasi ISO 27001, PCI DSS 3.2.1, serta PCI PIN 3.1 dan nantinya akan terus diperluas utamanya terkait kompetensi keamanan sistem keuangan berbasis digital sesuai dengan visi Jalin ‘The National Digital Highway’," ujarnya
"Sehingga, nasabah perbankan bukan hanya lebih terlindungi saat bertransaksi di kanal konvensional, namun juga aman dan nyaman saat bertransaksi di kanal digital seiring dengan pergeseran tren transaksi masyarakat ke arah non tunai” jelas Ario.
Chief Risk Officer DANA, Cary Piantono dalam segmen talkshow Forum LINK RAFI 2023 mengungkapkan, bahwa tantangan keamanan dan mitigasi risiko teknologi informasi yang dihadapi pelaku industri keuangan adalah bukan tidak adanya user yang melakukan transaksi, melainkan akibat pihak-pihak tidak bertanggungjawab yang berusaha menerobos sistem keamanan yang telah dibangun.
Sehingga, sangat penting bagi para lembaga Penyedia Jasa Pembayaran (PJP), PIP, serta pelaku industri keuangan lainnya untuk memiliki standar keamanan tertinggi dan penjagaan berlapis agar dapat menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Sejalan dengan Cary, Ario mengungkapkan, bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan inisiatif Fraud Detection System (FDS) dalam rangka menjawab tantangan risiko keamanan pada layanan-layanan keuangan digital. Inisiatif ini nantinya juga akan melengkapi kesiapan Jalin dalam meluncurkan berbagai produk berbasis e-Channel platform yang andal dan tepercaya untuk masyarakat.
“Jalin berharap, Forum LINK dan Posko RAFI 2023 ini sekaligus menjadi momen kolaborasi yang baik di antara pelaku industri dalam membangun ekosistem keuangan yang aman. Sehingga semangat operational excellence yang diusung selama RAFI dapat terus berlanjut melahirkan inisiatif digital lainnya yang menempatkan aspek keamanan sebagai salah satu poin utama,” ucap Ario.