Rabu 10 May 2023 07:10 WIB

Kian Terkenal, Thailand Genjot Ekspor Produk Halal

Thailand menargetkan peningkatan ekspor produk halal sebesar tiga persen pada 2023.

Red: Fuji Pratiwi
Festival makanan halal di Bangkok, Thailand (ilustrasi). Dengan nilai ekspor makanan halal hampir enam miliar dolar AS (sekitar Rp 88,2 triliun) pada 2021/2022, Thailand menargetkan peningkatan ekspor produk halal sebesar tiga persen pada 2023.
Foto: Antara/Hendra Nurdiyansyah
Festival makanan halal di Bangkok, Thailand (ilustrasi). Dengan nilai ekspor makanan halal hampir enam miliar dolar AS (sekitar Rp 88,2 triliun) pada 2021/2022, Thailand menargetkan peningkatan ekspor produk halal sebesar tiga persen pada 2023.

ISEN.ID, BANGKOK -- Dengan nilai ekspor makanan halal hampir enam miliar dolar AS (sekitar Rp 88,2 triliun) pada 2021/2022, Thailand menargetkan peningkatan ekspor produk halal sebesar tiga persen pada 2023. Beras, gula, makanan laut kaleng, buah-buahan dan produk sayuran olahan, minuman non-alkohol, makanan organik dan fungsional adalah beberapa di antaranya ekspor makanan halal teratas dari Thailand.

Salah satu tantangan utama industri halal Thailand adalah meningkatkan kepercayaan konsumen terhadap produk ini. Untuk mengatasi hal ini, Central Islamic Council of Thailand (CICOT) telah mempromosikan penggunaan standar halal internasional dan prosedur sertifikasi, dengan dukungan Halal Standard Institute of Thailand (HSIT). 

Baca Juga

"Pendekatan kami untuk mempertahankan standar produk halal Thailand didasarkan pada prinsip agama dan dukungan ilmiah," kata Direktur HSIT Pakorn Priyakorn, dilansir Yahoo Finance, Selasa (9/5/2023).

CICOT bekerja sama dengan berbagai lembaga sertifikasi halal seperti Standards and Metrology Institute for Islamic Countries demi mendapatkan akreditasi internasional untuk sertifikat halal Thailand. Selain itu, Pusat Sains Halal Universitas Chulalongkorn telah membantu memastikan kualitas halal tertinggi dengan menggunakan metode berbasis sains dan teknologi canggih untuk mendeteksi bahan haram dalam proses pemeriksaan dan sertifikasinya.

Per April 2023, lebih dari 160 ribu produk, 33 ribu merek, dan 14 ribu perusahaan telah menerima sertifikat halal di Thailand. "Proses sertifikasi halal kami diakui secara global. Kami memiliki jumlah produk bersertifikat halal terbanyak di dunia," kata Priyakorn.

Camilan rumput laut merek Tao Kae Noi asal Thailand, yang sudah diekspor ke lebih dari 37 negara, sedang mencari pasar baru setelah baru-baru ini mendapatkan sertifikat halal. Tao Kae Noi tidak unik dalam hal halal.

Konglomerat pengolahan makanan utama Thailand seperti CP Group dan Betagro juga telah melakukan investasi signifikan dalam proses produksi makanan halal dan pemasaran ke luar negeri. Investasi strategis ini selaras dengan tren global di antara perusahaan untuk memasuki pasar halal yang berkembang dan menangkap konsumen Islami.

Selain makanan, industri halal Thailand mencakup berbagai produk dan layanan lainnya, termasuk kosmetik, fesyen, farmasi, dan pariwisata.

Wisata halal adalah pasar yang berkembang pesat, dengan konsumen Muslim mencari pengalaman perjalanan yang sesuai dengan kebutuhan agama dan budaya mereka. Thailand menduduki peringkat di antara lima besar tujuan perjalanan paling populer untuk negara-negara non-Muslim dalam Indeks Perjalanan Muslim Global 2022.

Untuk memperkuat reputasinya sebagai pusat manufaktur halal, Thailand mendedikasikan bagian pasar halal khusus di ruang pamernya di THAIFEX mendatang. Salah satu acara industri makanan dan minuman terbesar di Asia itu akan diadakan pada Mei 2023.

Acara ini akan menampilkan tren dan inovasi produk dan layanan halal. Dengan sistem pendukung yang kuat dan reputasi yang mapan untuk produk berkualitas halal bersertifikat, industri halal Thailand siap untuk masa depan yang cerah.

Thailand, negara yang mayoritas beragama Buddha, adalah salah satu pengekspor makanan halal terbesar di dunia. Pada 2021, Thailand menduduki peringkat ke-15 di antara pengekspor makanan halal terkemuka dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement