ISEN.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mengingatkan perbankan antisipatif menghadapi serangan-serangan siber belajar dari kasus Bank Syariah Indonesia. Karena itu, Kiai Ma'ruf berpesan agar perbankan di Indonesia memperkuat sistem teknologinya.
"Bukan hanya BSI saya kira, bank-bank syariah yang lain juga harus antisipatif, juga bank-bank lain juga semua perbankan kita bahwa hal seperti itu bisa saja terjadi. Dulu juga pernah di kalau nggak salah di Bank Mandiri juga pernah mengalami," kata Kiai Ma'ruf dalam keterangan persnya usai meresmikan Kampung Bahari Nusantara di Pulau Untung Jawa, Kepulauan Seribu, Jakarta, Senin (15/5/2023).
Kiai Ma'ruf meminta seluruh bank baik syariah maupun konvensional belajar dari kasus BSI. Sebab kata Kiai Ma'ruf, gangguan akibat serangan dari luar ini bisa saja terjadi kapanpun kepada siapapun.
"Karena itu kepada seluruh Bank dari syariah maupun konvensional supaya lebih siap untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya pembajakan-pembajakan dari luar," ujarnya.
Secara khusus, Wapres yang juga Ketua Harian Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah ini meminta BSI untuk membenahi dan memperkuat sistem teknologinya. Hal ini untuk mengantisipasi jika ada serangan dari luar yang dapat mengganggu layanan perbankan seperti yang terjadi sebelumnya selama berhari-hari.
"Saya kira ini pengalaman yang kurang bagus ya, sampai terjadi. Karena itu saya minta BSI membenahi sistem teknologinya supaya tidak terjadi lagi dan sekarang secara cepat untuk mengembalikan," ujar Kiai Ma'ruf
Kiai Ma'ruf mengaku mendapat info saat ini layanan perbankan BSI sudah berangsur pulih dan kembali normal. Dia berharap gangguan layanan ini tidak merusak kepercayaan nasabah kepada bank syariah terbesar di Indonesia tersebut.
Apalagi, saat ini Pemerintah sedang gencar mendorong pengembangan ekonomi dan keuangan syariah."Mudah-mudahan ini tidak merusak kepercayaan dan saya mendapat informasi sudah pulih, tetapi memang harus terus ke depannya dijaga," katanya.