Lebih lanjut, ia menjelaskan, salah satu keuntungan dari perbankan syariah yakni adanya tabungan wadiah. Produk tabungan wadiah dapat memberikan keuntungan berupa nihilnya biaya, sehingga dapat menekan cost of fund bank syariah. Dengan cost of fund yang rendah, bank pun dapat menyalurkan pembiayaan yang kompetitif.
Ia memberi contoh Bank Syariah Indonesia (BSI), sejak merger sampai saat ini mencatatkan penurunan cost of fund yang cukup signifikan. Pada saat merger, BSI mencatatkan cost of fund 3,4 persen dan terus turun sampai di angka 1,6 persen.
"Ada keuntungan di bank syariah yaitu tabungan wadiah. Di BSI sekarang ini lebih dari Rp 40 triliun tabungan wadiah, nah ini zero cost of fund. Ini seperti harta karun yang enggak kelihatan gitu," katanya menjelaskan.
Hery menyebut saat ini pembiayaan Griya di BSI, khususnya pembiayaan rumah, sangat diminati oleh masyarakat. Hal tersebut tak lepas dari kemampuan BSI dalam memberikan layanan, service, dan pricing yang lebih kompetitif dibandingkan bank lainnya.
Melihat semakin terbukanya potensi perbankan syariah tersebut, Asbisindo semakin yakin kemampuan perbankan syariah mampu berkompetisi dan menjadi pemain utama di industri perbankan nasional yang ditopang dengan semakin solidnya ketahanan, baik dari sisi modal, pembiayaan serta dana pihak ketiga (DPK).