ISEN.ID, JAKARTA -- PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (Maybank Indonesia atau Bank) melalui Unit Usaha Syariah (UUS), melakukan penandatanganan perjanjian induk repo bersama sejumlah Bank umum dan bank syariah lainnya pada Senin (29/5/2023) di Jakarta. UUS Maybank Indonesia merupakan satu-satunya unit usaha syariah yang berpartisipasi dalam penandatanganan ini.
Head of Shariah Banking Maybank Indonesia Romy Buchari menyambut baik pelaksanaan perjanjian repo induk ini. Menurutnya, pengembangan pasar repo dapat menjadi pondasi penting dalam pengembangan pasar keuangan nasional, khususnya keuangan syariah, dalam mengelola likuiditas lembaga perbankan syariah di Indonesia.
"Keterlibatan UUS Maybank Indonesia pada kemitraan strategis hari ini merupakan cermin dari komitmen Maybank Indonesia sebagai pelopor strategi shariah first untuk memajukan ekonomi Syariah di Indonesia," kata Romy melalui keterangan tulis, Senin (29/5/2023).
Selain itu, perjanjian ini diharapkan dapat mendorong kontribusi yang lebih besar dari pelaku perbankan syariah dalam membangun ekonomi syariah. Juga mewujudkan sektor keuangan syariah yang tangguh sejalan dengan Peta jalan Pengembangan Perbankan Syariah Indonesia 2020-2025.
Bank Indonesia (BI) telah melakukan survei untuk memetakan minat adopsi perjanjian induk repo oleh perbankan. Mempertimbangkan besarnya animo perbankan mengadopsi perjanjian induk repo, BI mengambil beberapa langkah, salah satunya dengan memfasilitasi penandatanganan perjanjian induk repo antar bank secara bersama dan melakukan sosialisasi atas transaksi repo termasuk fasilitas repo syariah.
Terkait hal tesebut, Romy menambahkan bahwa inisiatif BI ini dapat mendukung pengembangan bisnis dan likuiditas UUS Maybank Indonesia sejalan dengan strategi M25+ yang diterapkan Maybank Group dan Maybank Indonesia. Dalam strategi tersebut, Maybank Indonesia berkomitmen untuk membangun kepemimpinan dalam keuangan syariah di Tanah Air melalui upaya proaktif shariah first, dalam memperkenalkan keragaman solusi keuangan Syariah UUS Maybank Indonesia kepada masyarakat luas.
Romy melanjutkan, fasilitas repo ini tentunya dapat menjadi bentuk kemitraan yang saling menguntungkan antar sesama pelaku perbankan syariah dan berkontribusi positif terhadap kinerja bank. "Kami berharap fasilitas repo ini dapat memperkuat kepemimpinan UUS Maybank Indonesia dalam kancah industri keuangan syariah Indonesia, sejalan dengan strategi M25+ Maybank Group," kata Romy.
Pada kuartal pertama 2023, UUS Maybank Indonesia mencatat laba operasional sebelum provisi naik 32,0 persen menjadi Rp 225 miliar dengan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN) turun secara signifikan seiring dengan membaiknya kualitas aset. UUS Maybank Indonesia demikian juga membukukan kenaikan yang signifikan pada laba sebelum pajak (PBT), yaitu sebesar 178,4 persen menjadi Rp 236 miliar pada kuartal pertama 2023.