ISEN.ID, MAKASSAR -- Mahasiswa Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Unhas, Muhammad Faizal, memperoleh pendanaan pengembangan wirausaha mahasiswa pada Program Bank Syariah Indonesia (BSI) Maslahat Sociopreneur.
Pada program tersebut, Faizal mendapat pendanaan Rp 100 juta untuk pengembangan wirausaha yang selama ini dirintisnya, Mouvee Indonesia. Untuk penggunaan dana yang diterima, Faizal akan fokus pada pengembangan Mouvee Indonesia, sebagaimana rancangan-rancangan pengembangan usaha yang telah dipaparkan pada tahapan seleksi program ini.
"Awalnya yang kami buat di rencana anggaran bisnis (RAB) Rp 90 juta, bersyukur bisa dinaikkan Rp 100 juta. Penggunaan dananya sudah direncanakan, kurang lebih dialihkan ke pengembangan usaha, jadi memang sudah ada peruntukannya masing-masing saat wawancara, sebelum persetujuan pendanaan," kata Faizal menjelaskan, Selasa (22/8/2023).
Mouvee Indonesia sendiri merupakan usaha kreatif yang bergerak dalam industri pakaian/seragam dan costum merchandise yang terbentuk sejak pertengahan 2020. Usaha tersebut didirikan Faizal dengan berkolaborasi bersama rekannya di FIKP.
"Modal awalnya dimulai sejak pendanaan Program Mahasiswa Wirausaha (PMW) Unhas 2020 dan terus bertumbuh hingga saat ini telah menerima lima pendanaan," ungkap Faizal.
Faizal merupakan mahasiswa berprestasi Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan pada 2020. Selain berwirausaha, ia juga kerap menjuarai ajang kompetisi karya tulis ilmiah tingkat regional dan nasional. Ia juga merupakan ketua Unit Kegiatan Mahasiswa Start-Up Unhas periode 2022/2023.
Atas segala pengalaman yang telah dilaluinya, Faizal berpesan kepada teman-teman mahasiswa yang sedang berjibaku merintis usaha, agar tetap fokus dan konsisten terhadap pilihan yang sudah dibuat. "Menurut saya tidak ada bisnis yang gagal, yang ada hanya owner yang kurang belajar. Percaya saja, temukan mentor dan lingkungan yang mendukung," ungkap dia.
Faizal menjelaskan, program BSI Maslahat Sociopreneur ini pada tahap awal diikuti sekitar 1.270 peserta se-Indonesia. Di Sulawesi Selatan sendiri terdapat 70 peserta dan 31 diantaranya adalah mahasiswa Unhas. Setelah serangkaian tahap seleksi, terdapat 4 perwakilan Unhas yang melaju ke tahap pitching.
"Kalau prosesnya pasti berat, wirausaha yang lain punya owner dengan kompetensi yang juga mumpuni. Jadi saya harus punya pembeda dengan bisnis lain sehingga bisa dilirik," ujar Faizal.