ISEN.ID, JAKARTA -- Memiliki hunian sendiri meski sederhana merupakan impian dari Faitul Haqq warga Griya Ahmad Dahlan, salah satu pegawai SMK 1 Sragen, Jawa Tengah. Selama ini, Faitul hidup dan dibesarkan di Panti Asuhan Muhammadiyah Sragen, setelah menikah ia pun bertekad memberikan hunian terbaik untuk istri dan anaknya.
Alhamdulillah, harapannya tersebut terwujud dengan program DP Rp 0 dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Karena, bila hanya mengandalkan gaji sebagai tenaga staf saja, menurutnya sangat mustahil bisa memiliki hunian seperti sekarang ini.
Menapaki semester II tahun 2023, BTN semakin ekspansif dalam mengembangkan kerja samanya dengan sejumlah institusi hingga organisasi masyarakat dalam rangka meningkatkan penyaluran pembiayaan perumahan. Salah satu yang dibidik adalah Muhammadiyah, organisasi massa Islam yang didirikan oleh KH A Dahlan ini menjadi mitra strategis anak usaha Bank BTN, yakni UUS BTN (BTN Syariah) untuk mendorong penyaluran pembiayaan perumahan.
Sebagai bentuk komitmennya BTN Syariah menandatangani Perjanjian Kerja Sama atau PKS tentang Pelaksanaan Penyaluran Pembiayaan Perumahan Melalui Program Tabungan Rumah Tapera bagi Peserta Pekerja Mandiri Muhammadiyah. PKS Tripartit tersebut ditandatangani oleh Bank BTN, Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) dan Majelis Ekonomi Bisnis dan Pariwisata (MEBP) PP Muhammadiyah.
"Bisa memiliki rumah sebagai tempat berlindung saya dan anak-anak adalah mimpi yang menjadi nyata yang tidak pernah terbayangkan sebelumnya. Saya berusaha keras agar anak-anak saya bisa mendapatkan yang lebih baik dari yang saya dapatkan dulu," ujarnya.
Sejak menempati rumah baru, Faitul mengaku dapat lebih fokus pada keluarga sendiri dan punya lebih banyak waktu untuk menggali ide-ide termasuk mengembangkan bakat-bakat mereka agar dapat berprestasi di usia muda.
Untuk membayar cicilan rumah, sang istri memiliki usaha warung kecil-kecilan, setiap pagi sebelum berangkat bekerja, Faitul juga selalu menyempatkan diri membantu sang istri di warung. Selain itu, untuk menambah penghasilan dan tabungan, Faitul juga rajin membuat konten di saluran Youtube.
"Saya juga membuat konten Youtube untuk menambah penghasilan dan tabungan," ungkapnya.
Ia pun berterima kasih kepada bank BTN yang dengan pelayannya yang ramah, mudah dan cepat telah mbantunya memiliki hunian yang layak dan terjangkau. "Kami dipermudah dengan menjadi salah satu penerima program perumahan subsidi tanpa DP. Dan itu kami benar-benar berterima kasih," ujarnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu berharap dengan kerja sama yang baik ini warga Muhammadiyah makin mudah memiliki rumah dengan akses pembiayaan yang mudah, murah dan terjangkau cicilannya dengan program pembiayaan pemilikan rumah dengan dukungan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau KPR Sejahtera yang diterbitkan oleh bank dengan skema akad syariah sesuai dengan ketentuan perbankan syariah dari BTN Syariah.
Nixon memaparkan, pembiayaan tersebut mengakomodasi Warga Muhammadiyah termasuk Peserta Pekerja Mandiri Muhammadiyah yang belum memiliki rumah melalui skema Saving Plan. Nasabah cukup menabung sebesar angsuran dan iuran Tapera selama tiga bulan sebagai syarat untuk dapat mengakses program pembiayaan yang dimaksud.
Jika lolos verifikasi, nasabah dapat melanjutkan Akad KPR Sejahtera dengan uang muka sebesar satu persen, angsuran tetap dengan marjin sebesar lima persen, dan jangka waktu hingga 20 Tahun. Untuk syarat pengajuan antara lain seluruh warga Muhammadiyah yang belum pernah memiliki rumah dan memiliki penghasilan maksimal Rp 7 juta (belum menikah) dan Rp 8 Juta (menikah).
"Diharapkan kerja sama ini pada tahun 2023 BTN Syariah dapat menyerap 2.000 unit rumah bagi Warga Muhammadiyah," kata Nixon.
BTN Syariah membidik potensi pembiayaan dari kerja sama ini senilai kurang lebih Rp 500 miliar, termasuk di dalamnya KPR Sejahtera/Subsidi. Sedangkan, potensi dana pihak ketiga diharapkan meningkat menjadi sekitar Rp 1,2 triliun.
Dengan jaringan outlet BTN Syariah di seluruh Indonesia sebanyak 33 Kantor Cabang Syariah, 67 KC Pembantu Syariah dan lima Kantor Kas Syariah serta pengalaman lebih dari 18 tahun melayani masyarakat Indonesia, Nixon optimistis target tersebut dapat tercapai.