ISEN.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN Erick Thohir kembali terpilih menjadi Ketua Umum Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) dalam Musyawarah Nasional ke-VI MES yang diselenggarakan di Gedung Plaza Mandiri Jakarta, Ahad (1/10/2023). Penetapan Erick Thohir sebagai Ketua Umum MES melalui keputusan rapat sembilan anggota tim formatur yang dipimpin langsung oleh Wakil Presiden, KH Ma’ruf Amin selaku Ketua Dewan Pembina PP MES.
Hasil Munas ini disambut positif dan antusias oleh perkumpulan mahasiswa Islam di Indonesia. Bendahara Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN MUI) M Gunawan Yasni berharap dengan masa jabat yang bertambah, Erick Thohir dapat konsisten meningkatkan pangsa pasar ekonomi, keuangan, dan bisnis syariah di Indonesia.
"Masa jabatan Ketum MES sekarang menjadi lima tahun dari yang biasanya tiga tahunan. Kami menyikapinya baik saja sepanjang ada konsistensi dan persistensi yang terus positif atas peningkatan pangsa pasar ekonomi, keuangan, dan bisnis syariah di Indonesia dan menjadikan Indonesia menjadi yang tidak diragukan sebagai salah satu pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia termasuk industri halalnya," ujarnya kepada Republika, Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, Gunawan yang juga Koordinator Wilayah Khusus MES Luar Negeri menilai, Erick menunjukan kinerja yang positif selama masa jabatan sebelumnya. Bahkan, selama dipimpin Erick wilayah khusus MES di wilayah luar negeri tercatat menjadi 23 perwakilan.
"Selama di masa Ketum ET pertama, Alhamdulillah sudah bertambah sejumlah belasan Perwakilan Wilayah Khusus MES Luar Negeri selama tiga tahun terakhir. Sehingga lebih dari 20-an PWK MES luar negeri aktif menjadi penyebar awareness keberadaan MES dan Islamic ecosystem Indonesia yang mendunia," ungkapnya.
Gunawan menambahkan, di masa jabatannya yang lima tahun ini, Erick memiliki banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Salah satunya adalah peningkatan literasi dan inklusi keuangan syariah yang masih rendah. Meskipun, secara jumlah partisipan ekonomi syariah Indonesia adalah yang paling besar dilihat dari Number of Accounts (NoA) yang terbentuk di CASA bank syariah, maupun polis asuransi syariah dan industri keuangan syariah lainnya.
"PR utamanya adalah menaikkan nilai inklusi di tiap-tiap NoA agar membesar sehingga secara value dan marketshare syariah besar signifikan," ucapnya.