ISEN.ID, JAKARTA -- Pengamat Ekonomi Syariah Irfan Syauqi Beik mengungkapkan, elektabilitas Erick Thohir meningkat karena berbagai faktor. Salah satunya dari posisinya yang juga menjabat sebagai Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus sebagai Masyarakat Ekonomi Syariah (MES).
"Saya melihat elektabilitas sebagai akibat dari berbagai kebijakan, salah satunya penguatan ekonomi syariah," kata Irfan kepada Republika, Ahad (8/10/2023).
Irfan mengharapkan kinerja positif tersebut juga terus berlanjut. Khususnya dalam pengembangan ekonomi syariah yang saat ini masih terus dimaksimalkan industrinya di Indonesia.
"Saya berharap akan ada terobosan-terobosan lebih lanjut untuk penguatan ekonomi syariah ke depan," ucap Irfan.
Sebelumnya, Irfan nengapresiasi kepimpinan Erick yang mampu menggabungkan tiga bank umum syariah (BUS). Irfan berharap pada periode kedua, Erick dapat melakukan sejumlah hal yang menjadi catatan
Catatan pertama, MES perlu mengadvokasi pembahasan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Nasional 2025-2045 agar ekonomi syariah bisa masuk dalam 17 tujuan pembangunan, delapan misi agenda, dan masuk dalam transformasi super prioritas. MES dinilai harus betul-betul memastikan hal tersebut dan dibahas oleh pemerintah dan DPR.
"RPJPN ini nantinya akan menjadi undang undang dan akan diturunkan menjadi RPJMN yang akan dilaksanakan presiden terpilih," jelas Irfan.
Irfan juga mengatakan catatan ketiga juga perlunya penguatan industri halal nasional. MES dinilai perlu mendorong kesiapan Indonesia dalam melakukan penetrasi pada industri halal dunia, terutama dari sisi suplai. Berdasarkan catatannya, industri makanan minuman halal dunia sebanyak 78 persennya disuplai oleh negara-negara bukan Islam. "Hanya 22 persen yang disuplai negara-negara Muslim," kata Irfan.
Catatan ketiga, Irfan menegaskan, MES juga harus mendorong optimalisasi potensi ekonomi syariah lainnya. Khususnya, industri keuangan syariah dan zakat, infak, sedekah, dan wakaf (ziswaf).
Dalam hasil Survei Poltracking Indonesia menunjukkan elektabilitas Erick Thohir, sebagai salah satu bakal calon wakil presiden (cawapres), konsisten unggul sejak memasuki tahun politik 2023. Direktur Research Poltracking Indonesia Arya Budi, dalam publikasi hasil survei Kekuatan Politik Elektoral Menuju Pendaftaran Capres-Cawapres 2024 di Jakarta, Sabtu (7/20/2023) mengatakan dalam simulasi 10 nama bakal cawapres, Erick Thohir memimpin dengan perolehan 19 persen, Sandiaga Uno 15,7 persen, Ridwan Kamil 12,4 persen, dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) 10,2 persen.
"Erick Thohir cenderung naik sejak masuknya tahun politik tahun 2023. Ini menjadi krusial karena nama Erick bertahan tinggi," kata Arya.
Arya menjelaskan elektabilitas bakal cawapres menjadi penting. Hal tersebut dikarenakan ada bakal calon presiden (capres) belum menentukan bakal calon pendampingnya, yakni Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Rahayu Subekti