Senin 23 Oct 2023 20:38 WIB

Menperin: Indonesia Sudah Jadi Net Exporter Produk Halal

Pada tahun 2020, Indonesia mengekspor total 46,7 miliar dolar AS produk halal.

Red: Lida Puspaningtyas
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berfoto bersama para penerima penghargaan dalam Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di Jakarta, Senin (23/10/2023).
Foto: ANTARA/Ade Irma Junida
Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita berfoto bersama para penerima penghargaan dalam Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di Jakarta, Senin (23/10/2023).

ISEN.ID, JAKARTA -- Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyebut Indonesia telah menjadi "net exporter" atau eksportir produk halal dunia dan menjadi sumber pertumbuhan ekonomi baru.

Berdasarkan Indonesia Halal Markets Report 2021/2022 yang disampaikan oleh Bank Indonesia (BI), pada tahun 2020, Indonesia mengekspor total 46,7 miliar dolar AS produk halal meliputi makanan, fesyen, farmasi, kosmetik secara global. Adapun impor produk halal tahun 2020 senilai 14,5 miliar dolar AS.

"Secara agregat Indonesia dapat dikategorikan sebagai net exporter produk halal," tutur Menperin dalam Penganugerahan Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) 2023 di Jakarta, Senin (23/10/2023).

Sedangkan ekspor produk halal Indonesia ke negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) tercatat menembus 48,3 miliar dolar AS pada tahun 2021, dan diproyeksi meningkat menjadi 53,8 miliar dolar AS di tahun 2022.

"Jadi setiap tahun ada peningkatan. Alhamdulillah," katanya.

Untuk mendukung ekosistem pertumbuhan dan perkembangan industri halal nasional, Kementerian Perindustrian telah memasukkan Pemberdayaan Industri Halal sebagai bagian dari Kebijakan Industri Nasional (KIN) yang ditetapkan dalam Peraturan Presiden nomor 74 tahun 2022 tentang Kebijakan Industri Nasional tahun 2020-2024.

"Kami juga telah menambahkan Pemberdayaan Industri Halal dalam revisi Rencana Induk Pengembangan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035," tuturnya.

Kebijakan tersebut penting diambil untuk membantu Indonesia dalam rangka mempertahankan posisinya sebagai pemimpin ekonomi syariah global, yang dari tahun ke tahun terus menunjukkan perkembangan positif.

Guna mengakselerasi pertumbuhan produk industri halal, Menperin menegaskan perlunya kolaborasi dan sinergi yang kuat antara para pemangku kepentingan.

Hal itu dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem pendukung pertumbuhan industri halal nasional. Pasalnya, Indonesia menargetkan untuk bisa menjadi pusat industri halal dunia.

Menperin juga mengemukakan Kemenperin terus mempromosikan dan meningkatkan pemasyarakatan industri halal lewat gelaran Indonesia Halal Industry Awards (IHYA) yang digelar sejak 2021 lalu.

Di tahun ketiganya, jumlah total peserta yang berpartisipasi dalam IHYA 2023 mencapai 693 peserta, meningkat dari penyelenggaraan sebelumnya di tahun 2022 yang diikuti oleh 315 peserta dan penyelenggaraan tahun 2021 yang diikuti oleh 145 peserta.

Pada gelaran tahun ini, Kemenperin menambahkan sub kategori baru yaitu Best Sharia Rural Bank (Bank Perekonomian Rakyat Syariah atau BPRS) pada kategori Best Halal Financial Support.

Untuk menyemarakkan IHYA 2023, Kemenperin mengadakan side event, di antaranya lomba content creator, video, fotografi dan poster digital tentang proses produksi halal.

Pada November mendatang, Kemenperin akan kembali mengajak para pemenang IHYA tahun 2021 dan tahun 2022 berpartisipasi dalam OIC Halal Expo 2023 di Istanbul, Turki.

 

Berikut daftar pemenang IHYA 2023:

Kategori Best Halal Innovation:

a. Corporate Achievement on Halal Innovation diberikan kepada PT Bio Farma (Persero)

b. Government Unit Achievement on Halal Innovation diberikan kepada Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Tekstil, Kementerian Perindustrian;

c. Community Achievement on Halal Innovation diberikan kepada PT Insan Halal Terpercaya (IHATEC)

 

Kategori Best Social Impact Initiatives:

a. Best Corporate Social Impact Initiatives diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

b. Best Academic Social Impact Initiatives diberikan kepada Universitas Samawa (UNSA);

 

Kategori Best Halal Supply Chain diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

 

Kategori Best Small Industry:

a. Best Small Industry of Halal Food and Beverages diberikan kepada PT Dmamam;

b. Best Small Industry of Cosmetics and Wellness diberikan kepada PT Gemilang Arcia Wellindo;

c. Best Small Industry of Traditional Medicine diberikan kepada PT Sekatup Sari Indonesia

 

Kategori Best Halal Industrial Estate diberikan kepada PT Makmur Berkah Amanda, Tbk.

 

Kategori Best Export Expansion diberikan kepada PT Mustika Ratu Tbk

 

Kategori Best Halal Program Support:

a. Best Province Program diberikan kepada Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau;

b. Best Municipal/Regency Program diberikan kepada Pemerintah Kabupaten Sumbawa.

 

Kategori Best Halal Financial Support:

a. Best Bank diberikan kepada PT Bank Syariah Indonesia, Tbk;

b. Best Sharia Rural Bank (BPRS) diberikan kepada Hijra Bank

c. Best Non Bank Institution diberikan kepada PT Alami Fintek Sharia;

d. Best Microfinance diberikan kepada Koperasi Konsumen Syariah BMT Insan Samawa;

e. Best Islamic Social Institutions diberikan kepada Rumah Zakat

 

Best of The Best diberikan kepada PT Paragon Technology and Innovation.

 

Kemenperin juga memberikan penghargaan "Halal Industrial Estate Readiness Appreciation" yang diberikan kepada PT Gerbang Teknologi Cikarang dan PT JIEP Cakung sebagai apresiasi kepada kedua perusahaan kawasan Industri yang telah berkomitmen dalam pembangunan kawasan industri halal baru.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement