ISEN.ID, BENGKULU -- Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah menyebutkan masyarakat di provinsi berjuluk Bumi Rafflesia itu mulai terbiasa dengan sektor-sektor ekonomi syariah.
"Di Bengkulu ekonomi syariah dan lembaganya itu baru mulai 2-3 tahun terakhir ini, mulai membentuk kelembagaannya dan kemudian membentuk sumber daya manusianya," kata Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah di Bengkulu, Selasa (21/11/2023).
Mengingat ekonomi syariah merupakan hal baru di Bengkulu, lanjut dia perkembangannya tercatat tumbuh positif dan optimis. Ke depan, masih banyak yang bisa dielaborasi dari sektor-sektor ekonomi syariah, sehingga diharapkan ikut menjadi sumber kekuatan ekonomi Bengkulu di masa depan.
"Nanti kami ingin ekonomi Bengkulu juga (kuat) berbasis Syariah," kata dia lagi.
Pertumbuhan aset syariah di Provinsi Bengkulu saat ini menurut data OJK mencapai Rp 2,27 triliun untuk data September 2023. Menurut Gubernur Rohidin pertumbuhan aset itu terjadi karena kesadaran masyarakat Bengkulu yang tinggi terhadap ekonomi berbasis syariah.
"Kami sambut baik positif sekali (pertumbuhan aset perbankan syariah) karena pertumbuhan itu menunjukkan kesadaran masyarakat mulai tinggi sekarang sesuatu yang berbasis syariah (menjadi pilihan masyarakat) karena sesuai tuntunan agama, karena prinsip syariah itu adil," ucap gubernur.
Otoritas Jasa Keuangan menyebutkan pertumbuhan aset perbankan syariah di Provinsi Bengkulu menjadi salah satu yang tertinggi di nasional hingga untuk data September 2023.
"September 2023 di Bengkulu ini secara aset (perbankan syariah) total Rp2,27 triliun dengan tingkat pertumbuhan 8,99 persen. Pertumbuhan secara nasional di angka 4 hingga 9 persen," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan Perwakilan Provinsi Bengkulu Tito Adji.