Sabtu 03 Feb 2024 12:03 WIB

Sertifikasi Halal UMKM Ditarget Rampung Oktober, Usaha Kuliner Nonhalal di Bali Terdampak?

Kemenag Bali luruskan kesalahpahaman soal program sertifikasi halal.

Red: Reiny Dwinanda
Pelaku usaha sajikan makanan di atas daun pisang di ajang Minggu Tanpa Plastik di Denpasar, Bali, Ahad (18/4/2021). program sertifikasi halal yang ditargetkan Kemenag rampung didaftarkan pada Oktober.
Foto:

Dari data Kemenag Bali, sepanjang 2023 sudah terbit 4.068 sertifikat halal dengan total 12.868 produk di Pulau Dewata. Angka ini meningkat dari tahun 2022 yang hanya 338 sertifikat untuk 4.348 produk.

Hal tersebut, menurut Abu Siri, menunjukkan program yang diinisiasi kementerian bisa berjalan dengan baik, bahkan sudah melampaui target. Ia berpandangan pencapaian itu terjadi karena kesadaran pelaku usaha.

"Ini kesadaran UMKM akan pentingnya sertifikat halal untuk produk yang dihasilkan dalam mendongkrak omset penjualan," tutur dia.

Abu Siri menjelaskan kegiatan sosialisasi sudah beberapa kali dilaksanakan dengan menghadirkan UMKM maupun usaha besar. Kemenag Bali berharap UMKM dan pedagang kaki lima di Bali segera mengurus sertifikasi halal karena program ini telah diumumkan Pusat Registrasi dan Sertifikasi Halal Badan Penyelenggaraan Jaminan Produk Halal (BPJPH) dengan batas waktu hingga 17 Oktober mendatang.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement