ISEN.ID, MATARAM -- Bank Syariah Indonesia (BSI) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 250 miliar pada 2023 di Nusa Tenggara Barat (NTB). Penyaluran KUR dilakukan untuk memperkuat kemampuan permodalan pelaku usaha di NTB
"Target untuk Kota Mataram saja sebesar Rp 95 miliar, tapi secara keseluruhan NTB sebesar Rp 250 miliar pada 2023. Angka itu jauh meningkat dari realisasi KUR di NTB pada 2022 sebesar Rp 150 miliar," kata Area Manager BSI Bali-Nusa Tenggara, Agung W Rahardjo, di Mataram, Jumat (10/3/2023).
Menurut dia, meningkatnya target penyaluran KUR pada 2023 karena tulang punggung BSI Bali-Nusa Tenggara adalah NTB sebagai pusatnya ekonomi syariah. Sasaran penyaluran KUR di NTB, adalah sektor-sektor produktif, khususnya setelah pandemi COVID-19. Hal itu dilakukan dalam rangka membantu ekonomi masyarakat untuk kembali bangkit.
"Jadi masyarakat sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) kita bantu dengan sektor produktif. Walaupun kami juga fokus di sektor konsumtif dan investasi," ujarnya.
Ia menyebutkan strategi untuk mencapai target KUR pada 2023 adalah bergerak mendekati atau jemput bola di pasar. Pihaknya juga berkolaborasi dengan pemerintah daerah di NTB, untuk membangun masyarakat yang madani. Termasuk mendukung pemerintah setempat menjalankan program Mawar Emas.
"Kami juga membantu mereka yang baru mau membuka usaha, seperti calon pengusaha muda," ucapnya.
Selain menyalurkan pembiayaan, BSI juga mengajak masyarakat untuk mendukung pertumbuhan bank syariah dengan melakukan transaksi lewat bank syariah. BSI sudah memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk mempermudah masyarakat bertransaksi, seperti mobile banking dan transaksi gadai secara daring (online).
"Pengajuan KUR juga akan diproses secara digital mengikuti perkembangan zaman. Jadi transaksi di BSI, mudah nyaman dan aman," katanya.