ISEN.ID, JAKARTA -- Perencana Keuangan Bersertifikat Rista Zwestika mengungkapkan betapa urgensinya dalam merencanakan keuangan dengan cara syariah. Rista menuturkan, dengan perencanaan keuangan syariah maka bisa lebih berkah.
Rista menuturkan, alokasi keuangan lebih bijak jika juga menyiapkan dana untuk infaq dan sedekah. “Merencanakan keuangan itu bukan hanya mikirin saat ini saja tapi bagaimana saat di akhirat. Itu kita juga lebih tenang kembali,” kata Rista dalam Webinar II Edukasi Keuangan Syariah bertema Merdeka Finansial dengan Produk Keuangan Syariah, Kamis (30/3/2023).
Dengan melakukan perencanaan keuangan secara syariah, Rista mengatakan seseorang juga mendukung kesejahteraan individu dan masyarakat. Hal itu menurutnya juga bisa membuat kehidupan lebih tenang.
Selain itu, Rista menuturkan, nantinya juga memiliki kesiapan dan mitigasi risiko yang baik. “Karena saat ini sejak pandemi menjadi kegundahan, bagaimana sih kita bisa siap memiliki dana darurat dan mitigasi risikonya?” jelas Rista.
Dia menuturkan, melakukan perencanaan keuangan syariah juga dapat mengangkat maqashid syariah yaitu tujuan yang ingin dicapai oleh syariat agar kemaslahatan manusia bisa terwujud. Sementara di sisi lain juga bisa membantu mencapai kebebasan finansial dan kebahagian sekaligus keberkahan yang baik dunia dan akhirat serta distribusikan kekayaan yang lebih baik untuk generasi mendatang.
Rista menegaskan, risiko dalam kehidupan datang begitu saja tanpa pernah permisi. “Yang namanya risiko berpotensi merusak kondisi keuangan kita dalam skala besar. Makanya Allah memerintahkan untuk rencanakan lebih baik daripada tidak sama sekali,” ucap Rista.
Senada dengan Anggota Bidang Sosial dan Komunikasi Asosiasi Bank Syariah Indonesia (Asbisindo), Anton Sukarna mengatakan generasi muda bahkan juga harus paham dalam merencanakan kehidupan masa depan. Anton menuturkan, merencanakan masa depan merupakan bagian dari kewajiban sesuai dalam Surat Al Hasyr Ayat 18.
“Disebutkan bahwa sebagai orang beriman kita harus bertaqwa kepada Allah dan harus memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok. Ini berarti kita harus merencanakan sesuatu,” jelas Anton.