ISEN.ID, JAKARTA-- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menilai Indonesia membutuhkan bank syariah besar. Keberadaan bank syariah besar selain PT Bank Syariah Indonesia Tbk akan memberikan dampak positif.
Ekonom Indef Fauziah Rizki Yuniarti mengatakan, adanya bank syariah besar akan berdampak dari sisi permintaan. Sebab nasabah pun akan memiliki beragam pilihan sehingga bisa melakukan perbandingan dari berbagai sisi, mulai dari fasilitas, harga, aksesibilitas, dan sebagainya.
"Bank syariah besar tersebut harus bisa bersaing dan mendampingi BSI yang saat ini menjadi satu-satunya bank syariah top 10 bank terbesar nasional," ujar Fauziah kepada Republika, Senin (14/8/2023).
Fauziah merekomendasikan tiga cara industri perbankan syariah bisa memiliki bank bermodal kuat seperti Bank Syariah Indonesia. Pertama, unit usaha syariah melakukan spin-off menjadi bank umum syariah. Kemudian, bank umum syariah melakukan strategi penguatan modal sehingga bisa menjadi bank umum syariah kelompok bank berdasarkan modal inti 3.
Kedua, beberapa unit usaha syariah konsolidasi dan menjadi satu bank umum syariah dengan kelompok bank berdasarkan modal inti 3 atau kelompok bank berdasarkan modal inti 4. Ketiga, beberapa bank umum syariah dengan kelompok bank berdasarkan modal inti 1 dan/atau kelompok bank berdasarkan modal inti 2 konsolidasi menjadi satu bank umum syariah dengan kelompok bank berdasarkan modal inti 3 atau bahkan kelompok bank berdasarkan modal inti 4 yang bisa bersaing dengan Bank Syariah Indonesia.
Dia menyebut kasus peretasan data Bank Syariah Indonesia menjadi pengingat berharga akan perlunya bank syariah lain dengan modal setara Bank Syariah Indonesia. Adapun bank syariah lain bermodal besar tersebut diharapkan dapat berkompetisi untuk memberikan layanan jasa dan produk perbankan syariah yang terbaik bagi nasabah.
"Dari sisi pasokan, hal tersebut akan menciptakan persaingan sehat karena para pemain berusaha berkompetisi memberi yang terbaik bagi nasabah dari berbagai sisi, produk, dan jasa," ucapnya.