ISEN.ID, JAKARTA -- Direktur Syariah Banking CIMB Niaga Pandji P Djajanegara mengatakan, Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank CIMB Niaga Tbk atau CIMB Niaga Syariah terus tumbuh positif dan berhasil menyalurkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sebesar Rp 26 triliun selama semester I 2023. Nilai tersebut tumbuh sekitar 20 persen jika dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya (yoy).
"Pada periode Juli 2023, 71 persen KPR di CIMB Niaga telah dilakukan dengan sistem syariah dan menariknya, sharia first yaitu program yang memprioritaskan penawaran produk syariah kepada semua calon nasabah CIMB Niaga sudah jalan. Jadi saya rasa kami sudah tawarkan syariah terlebih dulu dan semua yang ada di konvensional ada semua di syariah," ujar Pandji saat ditemui di Jakarta, Senin (4/9/2023).
Hingga akhir 2023, pembiayaan KPR syariah ditargetkan dapat mencapai Rp 53 triliun. Nilai tersebut lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yang sebesar Rp 46 triliun.
Diketahui, untuk total pembiayaan hingga Juni 2023 sebesar Rp 53 triliun, tumbuh 25,3 perseb dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. Sementara Dana Pihak Ketiga (DPK) tercatat sebesar Rp44,5 triliun, tumbuh 20,4 persen secara tahunan (yoy).
"Kami harus beri produk lebih menarik dari konvensional. Karena bagian dari edukasi dan literasi juga. Karena banyak produk yang ada di syariah dan tidak di konvensional, itu mungkin lebih menarik dari kacamata nasabah," jelasnya.
Perseroan juga terus berkomitmen terhadap praktik perbankan yang senantiasa berinisiatif dan bertanggung jawab pada kegiatan sosial dan lingkungan yang memiliki dampak positif bagi masyarakat.
Di antaranya melalui program KPR One House One Tree yang mendukung upaya pelestarian bambu dan tanaman agroforest, bekerja sama dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati (KEHATI). Melalui inisiatif ini, perseroan memberikan kesempatan kepada nasabah KPR CIMB Niaga untuk turut berkontribusi dalam gerakan penanaman satu pohon untuk keberlanjutan bumi.