3. Sabah Tea Garden
Berjarak kurang lebih 90 menit perjalanan, wisatawan dapat menjajal sensasi menikmati makan siang di sebuah restoran dengan pemandangan kebun teh. Satu menu yang menarik ialah sup ayam yang di dalamnya terdapat pucuk daun teh sehingga memiliki rasa unik bila dicicip bersamaan dengan kuah sup, serta tak ketinggalan makanan penutup berupa pancake rasa teh.
Sajian masakan ala China peranakan halal ini selain menyajikan menu makanan, juga terdapat toko teh dengan beragam variasi. Seperti, teh dengan aroma pandan, teh aroma vanila, teh mangga, teh bunga geranium hingga teh tongkat ali yang konon memiliki khasiat untuk menambah stamina pria dewasa.
Untuk pembayaran, pengunjung dapat menggunakan beragam metode salah satunya menggunakan kartu pembayaran dan uang tunai.
4. Luanti River Spa
Perjalanan lantas dilanjutkan menuju salah satu sungai yang dihuni banyak ikan karp atau warga sekitar menamai ikan kelah (tampilan mirip ikan dewa/jenis ikan karper). Di pinggir sungai ini, nampak segerombolan ikan yang siap 'memijat' pengunjung dan tidak tampak takut akan kehadiran manusia.
Tiket masuk dipatok sebesar RM 5 untuk orang dewasa serta RM 2 untuk anak-anak di atas lima tahun untuk durasi selama 15 menit per sesi, wisatawan pun dapat berkunjung mulai pukul 8.00 hingga 17.00 waktu setempat.
Bila tak ingin hanya berdiam diri melihat ikan-ikan itu, pengunjung dapat membeli pakan ikan seharga RM 1 serta mandi dengan ikan dengan harga RM 10.
Sementara ukuran ikan di sungai ini beragam, namun memang didominasi ikan dengan ukuran sedang. Ada satu hal unik yang konon pernah terjadi. Berdasarkan kepercayaan, ikan-ikan itu mampu memberikan terapi ampuh bagi pengunjung yang memiliki penyakit tertentu.
"Pernah hari itu, ada pengunjung. Dia itu pakai tongkat. Dia masuk ke sungai kurang lebih lima belas menit, tanpa dia sadar dia berikan tongkat kepada teman yang ada di sebelah. Dia berjalan tidak sadar, tadinya dia tidak bisa berjalan," ujar pengelola Luanti River Spa Anastasia Majangki.
Meski demikian, dia menilai keajaiban yang terjadi itu atas kehendak Tuhan Yang Maha Esa.
Ia lantas mengingatkan catatan lain bagi pengunjung yang harus diperhatikan, yakni tidak diperkenankan mengangkat ikan ke atas air tapi hanya diperbolehkan mengelus atau memegangnya di dalam air. Hal ini berdasarkan kepercayaan, bertujuan agar ikan tetap jinak dan tidak kembali menjadi liar.
Hal lain yakni ikan di kawasan wisata sungai Moroli ini tidak boleh dikonsumsi. Jika memang pengunjung ingin mencicipinya maka dapat membelinya di pasar dengan harga yang tidak murah yakni sekitar RM 3.000 per kilogram atau sekitar Rp 9.840.000 (kurs Rp 3.280).
Wisata spa ikan yang dibuka untuk wisata pada 1990 an ini, menurut Anastasia masih didominasi kunjungan wisatawan asal Malaysia sementara dari luar negeri berasal dari China dan Eropa pada 2023.