ISEN.ID, JAKARTA -- Unit syariah Allianz Life Indonesia (Allianz Syariah) mencatat pertumbuhan total aset sebesar 4,3 persen secara tahunan (year on year/yoy) pada 2022, yakni menjadi Rp 4,26 triliun dari Rp 4,07 triliun pada 2021. Dari sisi kesehatan finansial, rasio Risk-Based Capital (RBC) Dana Tabarru Allianz Syariah tercatat sebesar 436 persen.
"Allianz memiliki kekuatan finansial yang kuat, baik dari tingkatan grup, regional, sampai dengan Indonesia. Kami terus memperkokoh landasan untuk mengembangkan bisnis syariah dengan berbagai inovasi dan optimalisasi digital untuk produk serta layanan," kata Managing Director Sharia Allianz Life Indonesia Achmad K Permana dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (12/5/2023).
Dari sisi pendapatan, pertumbuhan penjualan premi baru atau Annualized Premium Equivalent (APE) Allianz Syariah tercatat sebesar 41,5 persen. Kemudian, kontribusi bruto Allianz Syariah tercatat sebesar Rp1,3 triliun, tumbuh 19 persen yoy.
Pertumbuhan juga terlihat pada kinerja jumlah polis baru yang meningkat 21,3 persen. Sedangkan jumlah peserta tumbuh sebesar 9,2 persen sampai akhir 2022.
Allianz Syariah memiliki lebih dari 100 ribu peserta untuk perlindungan jiwa dan kesehatan pada 2022. Dari total tersebut, pembayaran santunan asuransi (klaim) dan manfaat asuransi tercatat sebesar Rp 789,4 miliar. Sebanyak 69 persen di antaranya merupakan santunan asuransi (klaim). Allianz Syariah melihat capaian tersebut menunjukkan perwujudan dari prinsip tolong-menolong dan berbagi kebaikan antar peserta.
Selain kualitas produk syariah, kinerja Allianz Syariah juga didukung oleh kerja keras lebih dari 35.000 tenaga pemasar berlisensi syariah, meningkat 107,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
"Kami senantiasa berupaya memenuhi kebutuhan perlindungan asuransi yang inklusif dan sesuai dengan kebutuhan nasabah, yang didukung oleh tim dan tenaga pemasar yang kompeten, untuk semakin memantapkan rencana pemisahan unit syariah (spin off)," ujar Permana.