Selasa 31 Oct 2023 17:46 WIB

Pemprov Riau Jajaki Kerja Sama Industri Halal dengan Malaysia

INHART perjuangkan peran universitas dalam pengembangan ekosistem halal.

Red: Fuji Pratiwi
Pengunjung melintas di dekat logo halal.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengunjung melintas di dekat logo halal.

ISEN.ID, PEKANBARU -- Pemerintah Provinsi Riau menjajaki kerja sama dengan International Institute for Halal Research and Training (INHART) International Islamic University Malaysia untuk mengembangkan industri halal di daerah ini sesuai dengan teknologi baru.

"Perkembangan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi baru terkait halal terus bergerak seiring pesatnya pertumbuhan industri halal. INHART mendorong perangkat, gadget, metode baru yang sedang diciptakan tentu akan meningkatkan industri halal," kata Wakil Dekan INHART International Islamic University Malaysia, Faizur di Pekanbaru, Riau, kemarin.

Baca Juga

Faizur menandatangani Letter of Intent (LOI) terkait industri halal, bersama Gubernur Riau Syamsuar di Gedung Daerah Balai Pauh Janggi.

Faizur mengatakan INHART  memperjuangkan peran universitas dalam penelitian dan pengembangan serta pelatihan dalam ekosistem halal. Selama enam tahun terakhir INHART telah membuka jalan untuk menjadi lembaga terkemuka dalam penelitian dan pengembangan berbasis halal.

Ia mengatakan INHART berfokus pada penelitian yang mencakup berbagai bidang, termasuk sistem deteksi cerdas dan cepat untuk produk non-halal, investigasi potensi biomarker untuk bahan-bahan non-halal, vaksin halal, perhotelan dan pariwisata ramah muslim, pengembangan teknologi pengolahan makanan halalan dan toyyiban, dan lain lain.

"Ilmu halal adalah bidang studi multidisiplin yang mencakup berbagai bidang penelitian yang berkaitan dengan produksi, persiapan, dan sertifikasi produk Halal. Beberapa bidang utama penelitian ilmu halal termasuk namun tidak terbatas pada ilmu pangan halal, ilmu daging halal, ilmu kosmetik halal," katanya.

Selain itu juga ilmu pengetahuan halal bidang penelitian ini berkaitan dengan pengembangan dan produksi obat-obatan halal, termasuk studi tentang formulasi obat, pengemasan, dan pelabelan.

Sertifikasi dan standardisasi halal bidang penelitian ini berfokus pada pengembangan dan penerapan standar dan pedoman sertifikasi halal, serta studi tentang sistem pelabelan dan penelusuran halal dan bioteknologi halal.

Dekan International Institute for Halal Research and Training, International Islamic University Malaysia, Azura Binti Amid secara daring mengatakan melalui komitmen tersebut diyakini akan menghasilkan potensi industri halal untuk kedua negara yakni Malaysia dan Indonesia khususnya Provinsi Riau.

"Saya memberikan penghargaan kepada Provinsi Riau, INHART International Islamic University Malaysia akan semangat untuk mengembangkan potensi halal ini. Kerja sama LOI tersebut akan meningkatkan potensi individu antar kedua wilayah serta dengan kolaborasi itu juga dapat memicu pertumbuhan ekonomi," kata Azura.

 

 

 

sumber : ANTARA
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement