Dalam paparannya, Rafiuddin mengatakan bahwa investasi perusahan terkait ekonomi syariah meningkat signifikan. Jumlahnya mencapai 25,9 miliar dolar AS di 2022-2023 atau tumbuh 128 persen yoy.
Tercatat, lebih dari 55 persen investasi berada di dalam kategori keuangan syariah, sementara media menarik 19,2 persen, travel 13,1 persen dan makanan halal 8,5 persen. Peningkatan yang signifikan itu juga didorong adanya merger dan akusisi yang dilakukan perusahaan yang melakukan investasi modal ventura di start-up teknologi, dan investasi ekuitas swasta.
Sementara untuk impor produk halal negara OKI juga diperkirakan tumbuh di level 7,6 persen CAGR ke 492 miliar dolar AS di 2027.
"Impor oleh negara-negara anggota OKI melambangkan mayoritas perdagangan halal produk secara signifikan secara global, yang mencakup makanan dna minuman, fashion (pakaian dan alas sepatu), farmasi, dan kosmetik,"kata Rafiuddin, Selasa (26/12/2023).
Industri gaya hidup Islam terus mengalami perkembangan yang signifikan di Indonesia. Ini diperkuat dengan banyaknya agenda tahunan terkait ekonomi syariah, seperti Jakarta Muslim Fashion Week, Indonesia Sharia Economy Festival, Festival Syariah Indonesia, dan masih banyak lagi.