ISEN.ID, TANJUNGPINANG -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin menyebut Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menjadi salah satu pionir pengembangan ekosistem rantai nilai halal secara nasional.
Menurutnya hal itu tercermin dari aktivitas Kawasan Bintan Inti Halal Hub di kabupaten yang telah mampu mengekspor produk halal, seperti kelapa ke berbagai negara di dunia. "Fasilitasi pendampingan dan kurasi produk halal UMKM juga giat dilakukan di Kepri," kata Wapres saat membuka Kepulauan Riau Ramadhan (KURMA) Fair 2024 di Gedung Daerah, Kota Tanjungpinang, Jumat (15/3/2024).
Selain itu, kata dia, dukungan sektor keuangan syariah kepada UMKM di Kepri terus meningkat. Yaitu melalui peran Bang Pembangunan Daerah (BPD) Riau Kepri Syariah maupun proses transformasi koperasi konvensional menjadi berbasis syariah.
Kemudian, peta jalan transformasi Kepri juga menjadi salah satu proyek percontohan transformasi ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan, sejalan dengan prinsip syariah. Dengan berfokus pada industrialisasi produk halal berorientasi ekspor dan pengembangan pariwisata ramah Muslim.
"Saya meyakini, ekonomi halal dapat berperan sebagai game changer dan akselerator dalam transformasi ekonomi di Kepri," ujar Wapres.
Wapres menyampaikan industri halal saat ini menjadi salah satu unsur penting dari rencana strategis pembangunan ekonomi negara-negara di dunia. Tidak saja bagi negara mayoritas Muslim, bahkan negara minoritas Muslim pun meyakini potensi besar industri halal. Sebut saja Korea Selatan, salah satu negara yang memiliki strategi pengembangan pangan halal dan promosi ekspor sejak 2015, dan kini mampu terus meningkatkan ekspor produk halalnya.
Di Indonesia, lanjutnya, pengembangan industri halal juga dilandasi kesadaran akan potensi besar tersebut, serta diarahkan untuk mendukung cita-cita Indonesia menjadi pusat produsen halal terkemuka dunia.
Pemerintah menjadikan industri halal bagian penting dari transformasi ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Serta terus menyelaraskan pengembangan industri halal dengan perencanaan pembangunan jangka menengah dan jangka panjang.