Selasa 21 Jan 2025 08:51 WIB

Akuisisi Bank Victoria Syariah oleh BTN, Peluang dan Tantangan Bagi Industri Syariah

BTN Syariah hasil spin-off diharapkan bisa dorong pertumbuhan industri.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Friska Yolandha
Petugas melayani transaksi nasabah di kantor layanan BTN Syariah, Jakarta, Senin (1/10). Spin-off BTN Syariah akan meramaikan industri syariah nasional.
Foto:

Ia juga mencatat tantangan integrasi budaya dan operasional antara BTN Syariah dan BVIS, terutama dalam hal permodalan dan persaingan dengan bank syariah lainnya. Meski demikian, Rahmatina optimistis bahwa akuisisi ini dapat meningkatkan kompetisi dan pangsa pasar perbankan syariah di Indonesia.

Langkah BTN dalam mengakuisisi BVIS sebagai bagian dari proses spin-off UUS BTN membawa peluang sekaligus tantangan besar bagi pengembangan industri perbankan syariah. Meski diharapkan dapat memperkuat posisi BTN Syariah, keberhasilan langkah ini sangat tergantung pada implementasi strategis, terutama dalam meningkatkan daya saing di tengah dominasi Bank Syariah Indonesia.

Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu, menyatakan, akuisisi ini merupakan langkah strategis untuk membentuk bank umum syariah melalui strategi anorganik. “BTN menilai perkembangan perekonomian syariah di Indonesia perlu didukung dengan adanya pemain yang memiliki kekuatan daya saing atau competitive advantage dengan proposisi layanan perbankan dan keuangan komprehensif untuk sektor perumahan,” ujarnya.

Setelah akuisisi selesai dan mendapat persetujuan regulator, BTN akan memisahkan Unit Usaha Syariah (UUS) BTN, yaitu BTN Syariah, dan mengintegrasikannya dengan Bank Victoria Syariah (BVIS) untuk membentuk bank umum syariah baru. “Berdasarkan timeline yang telah kami rencanakan, BTN Syariah bisa segera spin-off menjadi bank umum syariah pada tahun ini,” tambah Nixon.

Langkah ini juga dilakukan untuk memenuhi regulasi yang mewajibkan UUS dipisahkan dari induk bank jika asetnya mencapai 50 persen dari total aset induk atau minimal Rp 50 triliun. Per kuartal III-2024, aset BTN Syariah mencapai Rp58 triliun, tumbuh 19,2 persen dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp48 triliun.

BVIS dinilai sebagai mitra tepat untuk akuisisi ini karena asetnya yang tumbuh menjadi Rp3,32 triliun per kuartal III-2024. Saat ini, BTN tengah memproses persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dengan target penyelesaian akuisisi sebelum akhir semester I-2025. Selama proses berlangsung, operasional BTN Syariah tetap berjalan seperti biasa hingga resmi menjadi bank umum syariah berbentuk perseroan terbatas (PT).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement