ISEN.ID, JAKARTA -- Kesadaran masyarakat Indonesia terhadap produk halal semakin meningkat. Hal itu membuat merek berlabel halal semakin laku di pasaran.
Direktur Indonesia Halal Training and Education Center (IHATEC) Marketing Research Evrin Lutfika mengatakan, Indonesia merupakan negara dengan potensi pasar halal besar. Maka, berpeluang sangat baik dalam pengembangan industri berbasis halal.
"Oleh karena itu, halal bisa dijadikan sebagai penguat brand untuk meningkatkan daya saing," ujarnya saat ditemui Republika di Hotel Aryaduta, Jakarta, Rabu (18/10/2023).
Ia menyebutkan tips menguatkan merek produk atau jasa halal bagi para pelaku usaha.
Pertama, melalui komunikasi. Evrin menilai, suatu produk atau jasa harus bisa memposisikan diri sebagai produk halal di setiap media komunikasinya, seperti media sosial maupun iklan.
"Bukan hanya komunikasi iklan produk biasa. Melainkan bagaimana mereka mengomunikasikan secara halal, misalnya menampilkan (model) hijab di iklan," kata dia.
Kedua, kata Evrin, yakni melakukan kampanye atau mengajak secara online. Ia mencontohkan produk kosmetik Oriflame yang sering mengampanyekan kehalalannya. "Jadi intinya ada promosi. Promosikan produk halalnya," ujarnya.
IHATEC Marketing Research sendiri baru saja menyelenggarakan Top Halal Award. Sebanyak 31 merek meraih penghargaan tersebut.
Evrin menilai, kesuksesan para pemilik merek mendapatkan lisensi Top Halal Award merupakan bukti pemilik merek telah berhasil membangun citra produk halal, sehingga mendapatkan apresiasi sebagai merek halal Top papan atas yang ada di benak konsumen milenial. Itu dinilai penting, karena dalam teori marketing, merek halal yang paling diingat konsumen berpeluang besar dibeli atau digunakan.