Kamis 28 Nov 2024 21:15 WIB

BTN Syariah Tumbuh Pesat, Laba Naik 33,6 Persen pada Kuartal III-2024

BTN Syariah semakin memperkuat perannya dalam mendukung kebutuhan perumahan.

Rep: Dian Fath Risalah/ Red: Gita Amanda
BTN Syariah, unit usaha syariah dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), terus mencatatkan kinerja impresif. (ilustrasi)
Foto: Dok BTN Syariah
BTN Syariah, unit usaha syariah dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), terus mencatatkan kinerja impresif. (ilustrasi)

ISEN.ID,  JAKARTA -- BTN Syariah, unit usaha syariah dari PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), terus mencatatkan kinerja impresif pada kuartal III-2024. Laba bersih BTN Syariah melonjak 33,6 persen year-on-year (yoy) menjadi Rp 535 miliar, dibandingkan Rp 401 miliar pada periode yang sama tahun lalu.  

Pertumbuhan laba ini didorong oleh peningkatan penyaluran pembiayaan sebesar 19,3 persen yoy, mencapai Rp 42,7 triliun dari Rp 35,7 triliun di kuartal III-2023. BTN Syariah juga mencatat lonjakan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) sebesar 31,5 persen yoy, dengan total DPK mencapai Rp 47,6 triliun.  

Baca Juga

“Pencapaian ini menunjukkan fundamental BTN Syariah yang semakin solid. Kami bangga BTN Syariah terus memantapkan posisinya sebagai pemain utama dalam pembiayaan perumahan berbasis syariah,” ujar Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keteranga, Kamis (28/11/2024). 

Aset BTN Syariah juga tumbuh signifikan, naik 19,2 persen yoy menjadi Rp 57,7 triliun, dibandingkan Rp 48,4 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya. Dengan kinerja positif ini, BTN Syariah semakin memperkuat perannya dalam mendukung kebutuhan perumahan layak berbasis syariah di Indonesia.  

Secara keseluruhan, BTN berhasil menunjukkan kinerja yang solid meskipun dihadapkan pada tantangan makroekonomi sepanjang 2024. Hingga kuartal III-2024, BTN mencatat pertumbuhan kredit sebesar 11,9 persen yoy menjadi Rp 356,1 triliun. Pencapaian ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata industri perbankan nasional sebesar 10,9 persen.  

Fokus BTN pada segmen perumahan menjadi faktor utama penggerak pertumbuhan, dengan KPR Subsidi sebagai kontributor terbesar. Hingga September 2024, BTN menyalurkan KPR Subsidi senilai Rp 172,7 triliun, meningkat 9,5 persen yoy. Di sisi lain, BTN juga mencatat pertumbuhan yang kuat di KPR Non-Subsidi melalui layanan Sales Center di kawasan premium.  

Di sektor penghimpunan dana, BTN mencatatkan DPK sebesar Rp 370,7 triliun, tumbuh 14,5 persen yoy. Strategi penguatan dana murah (CASA) berhasil meningkatkan kontribusi CASA menjadi 51 persen dari total DPK, dengan pertumbuhan 17,9 persen yoy.  

Likuiditas BTN tetap terjaga dengan baik, ditunjukkan oleh rasio loan-to-deposit ratio (LDR) yang membaik menjadi 96 persen dibandingkan 98,3 persen pada periode yang sama tahun lalu.  

“Kami optimistis BTN akan terus tumbuh di tahun mendatang, seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan pemenuhan kebutuhan rumah nasional melalui Program Tiga Juta Rumah,” ujar Nixon.  

 

Yuk gabung diskusi sepak bola di sini ...
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement